177.000 Warga Sudan Terlantar di tengah Pembantaian RSF
Sudan dok.anadoluagency
EL FASHER — Sebanyak 177 ribu warga sipil terlantar di kota El-Fasher, Sudan, ibu kota Darfur Utara yang direbut oleh Pasukan Keamanan Cepat (RSF) selama akhir pekan. Hal ini terjadi di tengah laporan pembunuhan massal dan pembersihan etnis oleh pasukan paramiliter tersebut.
“RSF melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap warga sipil tak bersenjata atas dasar etnis dalam kejahatan pembersihan rasial. Laporan dari tim lapangan kami menunjukkan bahwa jumlah korban diperkirakan mencapai ribuan, di tengah kesulitan komunikasi yang parah dan ketidakamanan total,” kata Serikat Dokter Sudan dalam sebuah pernyataan Rabu (29/10/2025) malam, melansir Anadolu Agency.
Perhimpunan tersebut melaporkan pelanggaran yang meluas oleh RSF. “Eksekusi singkat, penggerebekan dari rumah ke rumah, kekerasan seksual, dan memaksa korban untuk menggali kubur dan mengubur diri mereka hidup-hidup,” sebutnya.
Menurut pernyataan tersebut, hampir 2.000 warga sipil tewas dalam beberapa jam setelah kelompok pemberontak memasuki kota.
Sebelumnya, RSF merebut El-Fasher pada Ahad (26/10/2025) setelah bentrokan hebat dengan tentara Sudan, kota yang telah dikepung oleh kelompok pemberontak tersebut semenjak Mei 2024.
“Orang-orang tak bersalah dieksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup, sementara 177 ribu warga sipil masih terjebak, sebagian besar diyakini telah menjadi korban pembunuhan massal,” kata serikat tersebut.
Hampir 28 ribu warga Sudan telah mengungsi dalam waktu 48 jam, dengan 1.000 di antaranya tiba di kota Tawila di negara bagian yang sama.
