1 Juni 2025

423 ribu lebih Warga Palestina Mengungsi tanpa Tujuan Aman

0
thumbs_b_c_b047183a3d6d65d68fbd77e78e49bc10

Serangan Israel terus berlanjut di Gaza dok.anadoluagency

NEW YORK — PBB memperingatkan pada Kamis (1/5/2025) terkait upaya kemanusiaan di Gaza begitu dibatasi karena operasi militer Israel meningkat. Lebih dari 423 ribu warga Palestina mengungsi lagi, tanpa tempat yang aman untuk dituju.

“Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan memperingatkan bahwa operasi kemanusiaan terus terhambat oleh pembatasan pergerakan yang ketat di dalam Gaza, serta aktivitas dan serangan militer (Israel) yang membahayakan keselamatan pekerja bantuan dan tempat mereka,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari Anadolu Agency.

“Serangan baru-baru ini dilaporkan menghantam bangunan tempat tinggal, yang semakin memperparah penampungan orang-orang yang mengungsi, terutama di Rafah dan Kota Gaza bagian timur,” lanjut dia.

Dia melanjutkan, mitra kemanusiaan PBB memperkirakan bahwa lebih dari 423 ribu orang telah mengungsi lagi tanpa tempat yang aman untuk dituju di Gaza. Dujarric mengatakan, sebagian besar komoditas penting tidak tersedia, sementara serangan terhadap konvoi kemanusiaan dan penjarahan meningkat.

“Sementara itu, rekan-rekan kami di lapangan belum dapat mengambil kembali stok bahan bakar yang sangat dibutuhkan, yang berada di area yang memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel,” kata Dujarric.

Dujarric menekankan dampak buruk pada anak-anak yang berada di Gaza. “Mitra kami, yang bekerja untuk memberikan dukungan perlindungan anak, memperingatkan bahwa anak-anak, yang merupakan setengah dari populasi Gaza, menghadapi tingkat trauma yang meningkat. Mereka menghadapi kekerasan. Mereka menghadapi pengabaian,” ucapnya.

Di samping itu, terkait Tepi Barat yang diduduki, dia mengatakan hal ini menyebabkan kematian dan kerusakan. “Hari ini menandai 100 hari sejak operasi Israel di wilayah utara Tepi Barat dimulai yang telah menyebabkan gelombang kematian, cedera, kerusakan, dan pengungsian,” kata dia.

Ia mengatakan, sekitar 40 ribu warga Palestina masih mengungsi dan tidak dapat kembali ke rumah.

Adapun Israel telah menutup penyeberangan Gaza semenjak 2 Maret. Hal ini menghalangi pasokan penting memasuki daerah kantong itu, meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang hancur akibat perang itu.

Sementara tentara Israel memperbarui serangannya di Gaza pada 18 Maret. Serangan tersebut menghancurkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada 19 Januari dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *