Qatar Bakal Mediasi Gencatan Senjata Gaza
Kehancuran besar Masjid Abdullah Azzam dan bangunan di sekitarnya akibat serangan tentara Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza dok.anadoluagency
DOHA — Qatar telah berkomitmen kembali pada perannya dalam memediasi negosiasi gencatan senjata Gaza. Hal ini sebagaimana diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani selama pembukaan Forum Doha ke-22 pada Sabtu (7/12/2024).
Langkah ini dilakukan setelah Qatar menangguhkan upaya mediasinya hampir sebulan yang lalu. Itu dilakukan dengan alasan kurangnya keseriusan dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Sheikh Mohammed menekankan bahwa keputusan Qatar untuk kembali memasuki perundingan didorong oleh momentum baru dalam negosiasi. Khususnya setelah terpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Qatar menyoroti krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, menekankan bahwa dampaknya menyebar ke negara tetangga Lebanon dan Suriah. Ia menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk melakukan segala upaya yang mungkin untuk mengakhiri penderitaan rakyat di Gaza.
Forum Doha 2024 akan berlangsung selama dua hari, yang diadakan di Doha. menurut keterangan resmi, lebih dari 4.500 peserta dari lebih dari 150 negara, termasuk tujuh kepala negara, tujuh perdana menteri, dan 15 menteri luar negeri, diperkirakan akan hadir.
Sebelumnya upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal. Hal ini karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan konflik yang sedang berlangsung.
Adapun Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza. Ini mengakibatkan kematian lebih dari 44.600 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, semenjak 7 Oktober 2023.
