27 Juni 2025

Serangan Udara AS ke Yaman, 31 Orang Meninggal

0
Yaman

Serangan Udara Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman dok.anadoluagency

SANAA — Kementerian Kesehatan yang dipimpin Houthi melaporkan pada Ahad (16/3/2025), jumlah korban meninggal akibat serangan udara Amerika Serikat (AS)-Inggris pada Sabtu (15/3/2025) malam di beberapa kota Yaman telah meningkat menjadi 31 orang meninggal, dengan 101 orang lainnya terluka. Korban sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

,”Pembantaian yang dilakukan oleh agresi AS yang menargetkan wilayah sipil dan permukiman di Sanaa, Saada, Al-Bayda, dan Rada’a pada hari Sabtu mengakibatkan 132 korban sipil, termasuk 31 syuhada dan 101 orang terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita,” kata juru bicara kementerian, Anis Al-Asbahi, melansir Anadolu Agency.

“Angka awal, karena upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan korban setelah serangkaian serangan udara AS yang menargetkan lokasi sipil,” lanjut dia.

Asbahi mengutuk serangan tersebut. Dia menyebutnya sebagai kejahatan perang yang lengkap ditambahkan ke catatan koalisi kriminal begitu jahat. “Pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan konvensi internasional,” kata dia.

Pada Sabtu, kelompok Houthi yang didukung Iran mengumumkan bahwa serangan udara AS-Inggris di Yaman menewaskan 24 orang, dengan sedikitnya 23 orang lainnya terluka.

Di samping itu, Houthi memperingatkan Israel pada 7 Maret untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza dalam waktu empat hari atau menghadapi operasi maritim baru terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.

AS melancarkan serangan udara terhadap Houthi Yaman saat Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa ‘hujan neraka akan turun’, jika kelompok yang didukung Iran itu terus menyerang pengiriman Laut Merah.

Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak semenjak akhir 2023. Hal ini disebut mengganggu perdagangan global, atas apa yang dikatakannya sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza.

Kelompok itu menghentikan serangan ketika gencatan senjata Gaza dideklarasikan pada Januari antara Israel dan Hamas. Namun, kelompok itu mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret.

Baca juga: Houthi Larang Kapal Israel Melintas Laut Merah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *