7 Sunnah Sebelum Salat Hari Raya

dok.muslimhands
JAKARTA — Sebelum salat Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha, terdapat beberapa sunnah yang dijalankan kaum muslim. Salah satunya yakni muslim dapat mengenakan pakaian yang bagus di Hari Raya.
Mengutip buku Panduan Zakat Fithri dan Shalat Idul Fithri oleh Yusuf Abu Ubaidah dan Syahrul Fatwa, berikut sunnah-
sunnah sebelum salat Hari Raya:
- Mandi
Ketahuilah bahwasanya tidak shahih semua hadits dari Rasulullah ﷺ yang berkaitan tentang mandi dalam salat dua hari raya. Imam al-Bazzar rahimahullah mengatakan: “Saya tidak mengetahui hadits shahih tentang mandi dua hari raya.”
Akan tetapi, terdapat beberapa atsar dari sebagian sahabat yang menunjukkan hal ini. Di antaranya ialah dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma bahwasanya beliau mandi di hari raya Idul Fithri ketika hendak pergi ke lapangan.
- Berpakaian bagus
Al-Allamah Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Nabi ﷺ memakai pakaian terbagusnya untuk salat hari raya. Beliau mempu nyai pakaian khusus untuk shalat hari raya dan shalat Jumat…”
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Ibnu Abi Dunya dan al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad shahih bahwa Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma memakai pakaian terbagusnya untuk shalat dua hari raya.”
Imam Malik Rahimahullah mengatakan: “Saya mendengar ahli ilmu, mereka mensunnahkan seorang memakai minyak wangi dan pakaian bagus pada setiap hari raya.”
- Makan sebelum Idul Fitri
عن أنس بن مالك قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يغدو يوم الفطر حتى يأكل تمرات.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma.” (HR. Bukhari)
- Makan Terlebih Dahulu sebelum Salat Idul Fitri
Dari Buraidah radhiyallahu anhu berkata: “Nabi ﷺ tidak keluar pada Idul Fitri hingga makan terlebih dahulu. Adapun pada Idul Adha beliau tidak makan hingga pulang dan makan dari daging kurban sembelihannya.” (Hasan, Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, ad-Darimi dan Ahmad)
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Demikianlah pendapat mayoritas ahli ilmu seperti Ali radhiyallahu anhu, Ibnu Abbas radhiyallahuanhu, Syafi’i rahimahullah, dan sebagainya. Saya tidak mendapati perselisihan pendapat tentangnya.”
- Berjalan Kaki
عن عليِّ بنِ أبي طالبٍ قال : مِن السنةِ أن تَخْرُجَ إلى العيدِ ماشيًا
ّ
Dari Ali radhiyallahu anhu berkata: “Termasuk sunnah yaitu engkau keluar salat hari raya dengan berjalan kaki.” (Hasan. Riwayat Tirmidzi No. 530, Ibnu Majah No. 161; dihasankan al-Albani dengan syawahidnya dalam Shahih Tirmidzi 1/164)
Hikmahnya banyak sekali, di antaranya lebih menyemarakkan syiar Islam, merendahkan diri dan tidak sombong, menjalin kebersamaan, dan tidak mengganggu orang yang berjalan. Adapun kalau ada udzur, seperti tempat lapangannya jauh, sudah tua, atau sakit, maka boleh berkendaraan. Wallahu A’lam.
- Menempuh jalan yang berbeda
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: “كان النبي صلى الله عليه وآله وسلم إذا كان يوم عيد خالف الطريق
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah apabila (berangkat dan pulang) pada hari raya mengambil jalan yang berbeda.” (HR. Bukhari)
- Takbir
رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يخرج يوم الفطر فيكبر حتى يأتي المصلى وحتى يقضي الصلاة فإذا قضى الصلاة قطع التكبير
“Nabi ﷺ apabila pada hari raya Idul Fitri, beliau bertakbir hingga sampai di lapangan dan melaksanakan salat. Apabila selesai shalat maka beliau memutus takbirnya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf dan al-Mahamili dalam Kitab Shalah al-’Idain dengan sanad shahih mursal tetapi hadits ini memiliki syawahid sehingga menjadi kuat. Lihat ash-Shahihah No. 170)