Kerumunan Warga Palestina Cari Bantuan Ditembaki Israel

Warga Palestina menjadi korban serangan Israel dok.anadoluagency
GAZA — Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, pusat distribusi bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang baru dibentuk telah menjadi perangkap maut Israel. Kerumunan warga yang mencari bantuan ditembak oleh pasukan Israel.
“Keheningan internasional mengenai pembantaian yang dilakukan terhadap penduduk Jalur Gaza yang kelaparan,” kata Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Munir al-Barsh dilansir dari Middle East Eye.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, kementerian Gaza menyatakan, setiap orang yang tiba di rumah sakit setelah serangan pada Ahad (1/6/2025) terhadap warga Palestina di pusat distribusi bantuan mengalami satu luka tembak di kepala atau dada.
Ia mengatakan, sebanyak 3.000 truk yang membawa pasokan medis yang begitu dibutuhkan saat ini terhenti di perbatasan. “(Israel) sengaja menyebarkan penyakit menular dan epidemi,” kata al-Barsh.
Melansir Anadolu Agency, hampir 50 warga Palestina meninggal, dan lebih dari 200 lainnya terluka pada Ahad ketika pasukan Israel menembaki warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan di al-Mawasi, Gaza.
Sebuah pernyataan kementerian menyatakan, jenazah 28 orang dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, dan 21 lainnya ke Rumah Sakit Palang Merah. Sementara lebih dari 200 orang terluka oleh tembakan langsung Israel.
Menurut saksi mata, kerumunan besar telah berkumpul semenjak pagi di sebuah pusat distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza. Ini adalah sebuah organisasi Amerika Serikat (AS), yang didukung oleh Israel.
Saat orang-orang mendekati lokasi tersebut, kendaraan militer Israel melepaskan tembakan. Sementara pesawat tanpa awak menjatuhkan bahan peledak, yang mengakibatkan banyak korban.
Pada saat yang sama, para saksi menyatakan, pasukan Israel juga menembaki warga sipil yang mendekati pusat bantuan Amerika lainnya di dekat Koridor Netzarim di Gaza tengah.
“(Israel) menggunakan bantuan kemanusiaan secara sistematis dan jahat sebagai senjata perang untuk memeras warga sipil yang kelaparan dan secara paksa mengumpulkan mereka di zona pembantaian yang terbuk,” sebut media Pemerintah Gaza.