549 warga Palestina Wafat di lokasi bantuan AS-Israel

dok.anadoluagency
GAZA — Sebanyak 549 warga Palestina meninggal di titik distribusi yang dijalankan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh Amerika Serikat (AS)-Israel.
Melansir laman Middle East Eye, skema bantuan oleh AS-Israel ini telah menyebabkan ratusan warga Palestina meninggal. Sementara operasi bantuan kemanusiaan GHF dioperasikan mulai empat pekan yang lalu.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, selain ratusan orang yang wafat, sebanyak 4.066 orang terluka saat mencari bantuan di GHF.
Di samping itu, menurut sumber medis, Israel kembali menembak 11 warga Palestina, termasuk tiga anak-anak pada Sabtu (21/6/2025) pagi. Peristiwa ini terjadi saat warga sipil menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan dan tengah.
Sebelumnya, 43 orang meninggal dalam serangan Israel di Gaza pada Jumat (20/6/2025), termasuk 26 orang yang berkumpul untuk mengumpulkan bantuan. Hal ini disampaikan oleh badan pertahanan sipil wilayah Palestina.
“Empat puluh tiga syuhada telah gugur akibat pemboman Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak fajar hari ini, 26 di antaranya sedang menunggu bantuan kemanusiaan,” kata direktur pasokan medis di badan pertahanan sipil, Mohammad Al Mughayyir, melansir laman the National.
Sebelumnya, Kantor Media Gaza telah menolak mekanisme yang diusulkan Israel untuk menyalurkan bantuan kepada warga Palestina. Disebutkan, rencana itu akan dilakukan dengan menugaskan tentara atau perusahaan swasta yang terkait dengan mereka untuk mendistribusikan bantuan secara langsung kepada keluarga.
Di sisi lain, PBB juga sempat menolak mekanisme bantuan dari AS-Israel. Mereka menyatakan, rencana tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, tidak dapat dilaksanakan secara logistik, dan dapat membahayakan warga sipil dan staf Palestina.
Selanjutnya, Tim Kemanusiaan PBB di Gaza menyatakan, mereka hanya dapat mendukung rencana yang menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan, kenetralan, kemandirian, dan ketidakberpihakan.
Sementara tentara Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza semenjak Oktober 2023. Israel membunuh lebih dari 55.700 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selanjutnya, Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.