Satu juta Anak di Gaza Hadapi Situasi Kelaparan

Bayi Palestina meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di Gaza dok.anadoluagency
WASHINGTON — Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad (20/7/2025) menuding otoritas Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang terhadap penduduk sipil Gaza.
“Otoritas Israel membuat warga sipil di Gaza kelaparan. Di antara mereka terdapat satu juta anak-anak,” sebut UNRWA melalui X, melansir Anadolu Agency.
UNRWA kembali menyerukan pencabutan pengepungan Israel yang sedang berlangsung. “Cabut pengepungan: izinkan UNRWA untuk membawa makanan dan obat-obatan,” sebutnya.
Meskipun terdapat kewajiban hukum internasional untuk melindungi warga sipil, dan mengizinkan pengiriman bantuan, Israel telah mempertahankan pengepungan total di Gaza semenjak 2 Maret. Israel melakukan pengeboman, memblokir penyeberangan perbatasan, dan menargetkan titik-titik distribusi bantuan, tindakan yang telah dikutuk secara luas sebagai hukuman kolektif dan potensi kejahatan perang.
Komisaris Jenderal PBB, Philippe Lazzarini mengatakan, badan pengungsi tersebut tidak diizinkan untuk mengirimkan makanan ke Gaza semenjak 2 Maret.
“Makanan tersedia hanya beberapa kilometer jauhnya. UNRWA sendiri memiliki stok yang cukup di luar Gaza untuk seluruh penduduk selama tiga bulan ke depan,” kata Lazzarini.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, puluhan anak telah meninggal dunia akibat kelaparan dan dehidrasi. Sementara ratusan ribu lainnya terancam akibat kerawanan pangan yang meluas, dan runtuhnya layanan kesehatan.
Di samping itu, Kementerian Kesehatan mengatakan pada Ahad, sebanyak 86 warga Palestina, termasuk 76 anak-anak, telah meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi semenjak dimulainya perang Israel. Mereka menyebut situasi tersebut sebagai pembantaian diam-diam.