2 Agustus 2025
Abstract-concept-of-Jinn

dok.whyislam

JAKARTA — Manusia hendaknya mewaspadai fitnah dan tipu daya iblis selama kehidupannya. Sebab setan telah berjanji akan menyesatkan manusia.

Mengutip Talbis Iblis oleh Ibnul Jauzi, Sungguh syaitan telah mendedikasikan umur dan seluruh hidupnya untuk menghancurkan anak keturunan Adam.

Allah memerintahkan kita agar selalu berhati-hati terhadap tipu dayanya. Sebagaimana firman-Nya:

… وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينُ إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوٓءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى الله مَا لَا تَعْلَمُونَ )

“…. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sungguh, syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya (syaitan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.” (QS. Al-Baqarah ayat 168-169).

Perlu diketahui bahwa Iblis yang selalu sibuk mengacaukan pikiran anak Adam ternyata adalah korban pertama dari kekacauan pribadinya. Pasalnya, ia tidak patuh atas ungkapan verbal yang memerintahkannya bersujud kepada Adam, dan justru Iblis lebih memilih membandingkan asal usulnya dengan asal usul manusia pertama ini.

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ

“(Iblis) berkata: ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Shad ayat 76)

Tak cukup sampai di situ, Iblis juga mengemukakan bantahannya terhadap Allah, Raja Yang Mahabijaksana:

قَالَ أَرَءَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَىَّ ….

“Dia (Iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku?….” (QS. Al-Isra’ ayat 62)

Maksudnya, jelaskanlah kepadaku mengapa Engkau lebih memuliakan Adam atas diriku?”

Sanggahan Iblis ini membuatnya teperdaya, sebab ia menilai bahwa apa yang Allah lakukan sama sekali tidak bermanfaat.

Parahnya, dia melanjutkan sikap tersebut dengan kesombongan:

أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ

“…. Aku lebih baik daripada dia….” (QS. Shad ayat 76)

Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam semata-mata demi mengagungkan dirinya sendiri. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dia malah menghinakan dirinya dengan mendapatkan laknat dan siksa Allah

Oleh karena itu, saat Iblis menawarkan sesuatu kepada seseorang, maka hendaklah dia benar-benar waspada terhadapnya. Ketika Iblis menggodanya agar melakukan perbuatan dosa, katakanlah: “Kamu menyuruhku melakukan itu agar aku bisa mewujudkan keinginanku. Tetapi, bagaimana mungkin orang yang tak mampu menasihati diri sendiri bisa memberi nasihat yang baik kepada orang lain? Bagaimana mungkin aku akan mempercayai nasihat musuhku sendiri? Enyahlah kamu dari hadapanku, karena rayuanmu itu sama sekali tidak akan menggoyahkan jiwaku!”

Tatkala seorang hamba melakukan tindakan tersebut, maka tidak ada yang dapat dilakukan Iblis selain meminta pertolongan nafsu. Karena nafsu selalu mendorong untuk meraih apa yang diinginkannya.

Maka dari itu, hendaklah seseorang mengarahkan akalnya supaya mau merenungkan akibat buruk dari perbuatan dosa. Dengan cara seperti ini, mudah-mudahan pertahanan berupa taufik-Nya berkenan mengirimkan bala tentaranya sehingga mengalahkan bala tentara hawa nafsu dan syahwat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *