Netanyahu: Israel menduduki Jalur Gaza sepenuhnya
Tentara Israel dok.anadoluagency
TEL AVIV — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk menduduki Jalur Gaza sepenuhnya dan memperluas operasi militer di daerah kantong tersebut. Hal ini dilaporkan media lokal pada Senin (4/8/2025) malam.
“Keputusan sudah di tangan, kami akan menduduki Jalur Gaza sepenuhnya,” kata seorang pejabat senior yang dekat dengan Netanyahu dikutip dari harian Yedioth Ahronoth, melansir Anadolu Agency.
“Akan ada operasi bahkan di wilayah-wilayah tempat para sandera ditawan. Jika kepala staf IDF (angkatan darat) tidak setuju, ia harus mengundurkan diri,” lanjutnya.
Saluran 12 Israel menyatakan, keputusan tersebut menandakan perubahan besar dalam strategi Israel di Gaza. Operasi kini dilakukan di wilayah-wilayah padat penduduk, termasuk kamp-kamp pengungsi di pusat kota.
Siaran publik KAN, mengutip para menteri Kabinet menyatakan, Netanyahu memutuskan untuk memperluas operasi militer di Gaza meskipun ada penolakan dari lembaga keamanan. Ia dilaporkan menggunakan frasa ‘pendudukan Jalur Gaza’ untuk menggambarkan tujuan mengalahkan Hamas.
Yedioth Ahronoth mengklaim, bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah memberi Netanyahu lampu hijau untuk melanjutkan serangan yang diperluas. Menurut media tersebut, para pejabat senior menyatakan, mereka sedang menuju pendudukan penuh Jalur Gaza. Hal ini termasuk operasi militer di wilayah-wilayah yang diyakini menjadi tempat para sandera ditawan.
Secara terpisah, Channel 13 Israel melaporkan bahwa Kepala Staf Umum, Eyal Zamir, membatalkan rencana kunjungan ke Washington, karena gagalnya perundingan gencatan senjata, dan meningkatnya desakan untuk perluasan operasi militer.
Selain itu, pada 29 Juli, Haaretz melaporkan, Netanyahu telah menyampaikan kepada Kabinet Israel sebuah rencana yang disetujui AS untuk menduduki kembali sebagian wilayah Gaza.
