14.800 Pasien di Gaza butuh Perawatan Medis Khusus

Ambulans melintas di reruntuhan Gaza dok.anadoluagency
GAZA — Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, lebih dari 14.800 pasien di Gaza masih membutuhkan perawatan medis khusus. Ia juga menyerukan masyarakat internasional untuk bertindak cepat.
“Kami mendesak lebih banyak negara untuk maju menerima pasien dan mempercepat evakuasi medis melalui semua jalur yang memungkinkan,” kata Ghebreyesus melansir Anadolu Agency.
Adapun permohonan ini muncul setelah WHO mengumumkan telah memfasilitasi evakuasi medis 15 anak yang sakit kritis ke Yordania pada Rabu (6/8/2025) pagi. Mereka yang sakit didampingi oleh 42 orang.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah dan tenaga kesehatan Yordania yang terus memberikan perawatan khusus kepada pasien dari Gaza, terutama anak-anak,” kata Tedros.
Di samping itu, WHO telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas sistem perawatan kesehatan yang memburuk di Gaza. Hal ini karena rumah sakit kesulitan mengatasi meningkatnya jumlah korban, dan kekurangan pasokan medis di tengah konflik.
Di sisi lain, evakuasi terbaru merupakan bagian dari upaya berkelanjutan memindahkan pasien untuk perawatan di luar negeri. Akan tetapi Tedros menekankan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi skala krisis medis ini.
Sementara Israel telah menghadapi kemarahan yang semakin besar atas perang destruktifnya di Gaza. Di mana lebih dari 61 ribu orang telah meninggal semenjak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan daerah kantong tersebut, dan membawanya ke ambang kelaparan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.