24 Agustus 2025

Komite Arab-Islam Kecam Kontrol Penuh Israel di Gaza

0
thumbs_b_c_df11f9c1236046a309d42f40ae6e5139

Kondisi Gaza setelah serangan Israel dok.anadoluagency

RIYADH — Komite menteri yang diamanatkan oleh KTT Luar Biasa Gabungan Arab-Islam mengecam pengumuman Israel tentang niatnya untuk memberlakukan kontrol militer penuh atas Jalur Gaza.

Melansir Saudi Gazette, Komite terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Indonesia, Yordania, Nigeria, Palestina, Qatar, Turki, Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan beberapa negara anggota lainnya. Mereka menyebut kontrol penuh atas Gaza sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, pelanggaran berat hukum internasional, dan upaya untuk memperkuat pendudukan ilegal.

Komite menekankan bahwa tindakan tersebut melenyapkan peluang perdamaian, melemahkan upaya regional dan internasional menuju de-eskalasi. Selain itu juga memperburuk kondisi kemanusiaan yang parah di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan di Riyadh pada Sabtu (9/8/2025), komite tersebut menyerukan penghentian segera dan menyeluruh agresi Israel, dan pencabutan pengepungan di Gaza. Selanjutnya, komite juga menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa syarat termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Di samping itu, Komite mendesak perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil sesuai dengan hukum humaniter internasional, sekaligus mendukung upaya mediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan untuk mencapai gencatan senjata, pertukaran tahanan dan sandera, serta mengakhiri penderitaan yang berkelanjutan.

Adapun pernyataan tersebut menegaskan kembali dukungan komite untuk mendirikan negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sejalan dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Selain itu, Komite juga menggarisbawahi urgensi implementasi hasil Konferensi Internasional Tingkat Tinggi baru-baru ini tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina. Ini diketuai bersama oleh Arab Saudi dan Prancis, termasuk penghentian perang di Gaza serta memajukan jalur politik menuju solusi dua negara yang komprehensif.

Baca juga: Netanyahu: Israel menduduki Gaza sepenuhnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *