23 Agustus 2025

Visi Israel Raya Dikecam Negara-negara Arab

0
Untitled-4

Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan peta yang menghapus Palestina dok.memo

KAIRO — Beberapa negara Arab pada Rabu (13/8/2025) mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menyatakan, ia terikat dengan visi “Israel Raya” atau ‘Greater Israel‘.

Netanyahu mengatakan, ia merasa begitu terikat dengan visi Israel Raya. “(Saya) dalam misi historis dan spiritual (membawa) generasi-generasi Yahudi yang bermimpi datang ke sini dan generasi-generasi Yahudi yang akan datang setelah kita,” kata dia melansir Anadolu Agency.

Adapun Israel Raya merupakan istilah yang digunakan dalam politik Israel untuk merujuk pada perluasan wilayah Israel. Ini mencakup Tepi Barat, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan di Suriah. Beberapa interpretasi juga mencakup Semenanjung Sinai di Mesir, dan sebagian Yordania.

Dalam sebuah pernyataan, Mesir meminta klarifikasi terkait komentar tersebut. Hal ini karena komentar tersebut memicu ketidakstabilan, dan menunjukkan penolakan terhadap perdamaian di kawasan.

“Bertentangan dengan aspirasi pihak-pihak regional dan internasional yang menghargai perdamaian dan berupaya mencapai keamanan dan kedamaian bagi seluruh rakyat di kawasan tersebut,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

“Satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah melalui kembalinya perundingan dan berakhirnya perang di Gaza, yang mengarah pada pembentukan negara Palestina,” sebutnya.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut komentar Netanyahu sebagai eskalasi yang berbahaya dan provokatif, ancaman terhadap kedaulatan negara. Selain itu juga pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB.

“Klaim delusi ini, yang tercermin dalam pernyataan pejabat Israel, tidak akan memengaruhi Yordania dan negara-negara Arab dan tidak akan mengurangi hak-hak sah dan tak terelakkan rakyat Palestina,” sebutnya.

Yordania menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan. Hal ini dilakukan guna menghentikan tindakan dan pernyataan provokatif Israel yang mengancam stabilitas kawasan.

Sementara Otoritas Palestina menyebut komentar Netanyahu sebagai pengabaian terhadap hak-hak sah rakyat Palestina. “Provokasi serta eskalasi berbahaya yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan,” sebutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *