Indikasi Sakit-Sehatnya Hati

dok.aboutislam
— Hati seseorang itu bisa sakit. Sakitnya bisa semakin parah dan ia tidak menyadarinya. Bahkan bisa jadi hati telah mati, tanpa disadari pemiliknya.
Mengutip Tazkiyatun Nafs, Pertanda hati itu sakit atau telah mati adalah, ia tidak lagi dapat merasakan sakitnya bermaksiat dan betapa menderitanya berada dalam kebodohan tentang kebenaran serta memiliki aqidah yang sesat. Sebab, hati yang hidup pasti merasa tersiksa bila melakukan perbuatan buruk. Begitu pula jika ia bodoh tentang kebenaran.
Terkadang, seseorang yang memiliki hati yang sakit dapat merasakan penyakitnya. Namun ia tidak tahan mengecap pahitnya obat penawar. Dan ia pun lebih memilih menderita penyakit untuk selamanya.
Diantara tanda sakitnya hati, adalah keengganan mengkonsumsi “makanan” yang bermanfaat. Justru cenderung kepada yang mendatangkan mudharat. Juga enggan terhadap obat yang berguna dan cenderung kepada penyakit yang berbahaya.
Hati yang sehat selalu mengutamakan “makanan” yang bermanfaat daripada racun yang mematikan. Makanan terbaik adalah keimanan. Obat terbaik adalah Al-Qur’an.
Adapun tanda sehatnya hati adalah “kepergiannya” dari dunia menuju ke negeri akhirat. Di sana ia tinggal, dan, seakan-akan menjadi penghuninya. Kehadirannya di dunia ini, ibarat orang asing yang mengambil kebutuhannya, lalu kembali ke negerinya. Kepada Abdullah bin Umar, Rasulullah berpesan,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
Di dunia ini, hendaknya kamu berlaku seperti orang asing, atau orang yang lewat. (HR. Bukhari)
Tanda sehatnya hati adalah: selalu mengingatkan si empunya, sehingga ia mau kembali ke jalan Allah, tunduk dan bergantung kepadaNya seperti bergantungnya seorang yang mencinta kepada yang dicintainya. Ia hanya butuh cintaNya. Ia selalu berdzikir dan berkhidmat kepadaNya.
Tanda sehatnya hati adalah: jika si empunya hati ketinggalan atau tidak sempat melaksanakan wirid (bacaan rutin berupa dzikir atau Alquran) atau suatu ibadah, ia akan merasa sakit dan tersiksa melebihi orang kaya yang kehilangan harta.
Baca juga: Doa Memohon Ketentraman Hati