Google Kerja Sama dengan Israel

Google dok.timesindia
MOUNTAIN VIEW — Google sedang menjalani kontrak enam bulan senilai 45 juta dolar dengan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini dilakukan untuk mempromosikan pesan-pesan pemerintah dan mengecilkan krisis kemanusiaan di Gaza.
Laporan kontrak kerja sama dibeberkan oleh Drop Site News pada Rabu (3/9/2025). Melansir Anadolu Agency, kontrak ditandatangani pada akhir Juni. Hal itu menggambarkan Google sebagai entitas kunci dalam mendukung strategi hubungan masyarakat Netanyahu.
Kampanye ini dimulai beberapa hari setelah Israel memblokir makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan pasokan kemanusiaan lainnya untuk memasuki Gaza pada 2 Maret. Anggota parlemen mempertanyakan para pejabat, tentang apakah pemerintah telah bersiap menghadapi dampak hubungan masyarakat tersebut.
Seorang juru bicara tentara Israel mengatakan pada saat itu, pihak berwenang dapat meluncurkan kampanye digital. Hal ini untuk menjelaskan bahwa tidak ada kelaparan dan menyajikan datanya.
Semenjak itu, iklan pemerintah yang menyangkal adanya kelaparan di Gaza telah tersebar luas. Ini termasuk video YouTube dari Kementerian Luar Negeri Israel yang menyatakan “ada makanan di Gaza, klaim lain adalah kebohongan.” Klip tersebut telah ditonton lebih dari enam juta kali, sebagian besar didorong melalui promosi berbayar.
Menurut laporan tersebut, iklan-iklan tersebut dikelola melalui YouTube dan platform Google Display & Video 360. Dalam dokumen pemerintah disebut sebagai ‘hasbara’ istilah Ibrani yang sering diterjemahkan sebagai propaganda.
Di samping itu, catatan menunjukkan bahwa Israel juga menghabiskan tiga juta dolar untuk iklan dengan perusahaan media sosial X, dan 2,1 juta dolar dengan platform Prancis-Israel Outbrain/Teads.
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Selasa (2/9/2025), bahwa 185 orang, termasuk 12 anak-anak, meninggal karena kelaparan pada Agustus. Ini merupakan angka bulanan tertinggi yang tercatat semenjak perang Israel hampir dua tahun lalu.