13 September 2025

Meninggalkan yang tidak Bermanfaat

0
Meninggalkan yang tidak Bermanfaat

dok.aboutislam

— Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, tanda kebaikan Islam seseorang yakni dia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Maka hendaknya seorang muslim menyibukkan diri pada sesuatu yang hanya berguna bagi dirinya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ: مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Di antara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan apa yang tidak penting baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan lainnya seperti ini).

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Majah, no. 3976; al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah, 14/320; al-Baihaqi dalam al-Arba’un ash-Shughra, no. 19; dan lihat Shahih al-Jami’, no. 5911.

Mengutip hadits Arbain An-Nawawi, Kandungan Hadits:

  1. Tingkat keislaman (seseorang) itu berbeda-beda, ada yang baik dan ada yang tidak baik, berdasarkan sabda
    beliau مِنْ حُسَنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ (Di antara kebaikan Islam seseorang).
  2. Manusia semestinya meninggalkan apa yang tidak berguna baginya, baik dalam urusan agama maupun dunia nya, karena hal itu lebih memelihara waktunya, lebih selamat untuk agamanya, dan lebih mudah untuk menutupi kekurangannya. Seandainya ia ikut campur dalam berbagai urusan manusia yang tidak berguna baginya, niscaya ia penat. Tetapi jika ia berpaling darinya dan tidak sibuk kecuali pada apa yang berguna baginya, maka itu akan menjadi ketentraman dan ketenangan baginya.
  3. Manusia tidak boleh menyia-nyiakan apa yang berguna baginya, yakni apa yang penting baginya dari urusan agama dan dunianya. Dia semestinya memperhatikannya, sibuk dengannya, dan melakukan sesuatu yang mernudahkannya mencapai tujuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *