800 ribu lebih Warga Gaza Hadapi Kondisi Bencana
Anak-anak tidur di jalan setelah dipaksa keluar dari rumah mereka akibat pemboman Israel di Kota Gaza Jumat (19/9/2025) dok.reuters
GAZA — Kementerian Kesehatan Palestina telah memperingatkan, lebih dari 800 ribu warga sipil di Kota Gaza menghadapi kondisi bencana. Hal ini karena Israel mengintensifkan kampanye pengebomannya dan memperdalam invasi daratnya.
“Rumah sakit yang tersisa di kota itu kewalahan menampung korban luka dan sakit, sehingga hanya menyediakan layanan terbatas,” sebut Kementerian Kesehatan Palestina melansir Middle East Eye.
Serangan udara besar-besaran dan ledakan robot yang diledakkan dari jarak jauh mengguncang bagian selatan kota pada Kamis (18/9/2025) malam hingga Jumat (19/9/2025) pagi.
Eskalasi pemboman terjadi ketika Israel mengeluarkan perintah baru yang menginstruksikan penduduk untuk meninggalkan kota. Ini terjadi sebelum pendudukan skala penuh yang direncanakan.
Awal pekan ini, Israel mengumumkan peluncuran serangan darat di Kota Gaza. Ini dilakukan sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk sepenuhnya menduduki daerah kantong Palestina.
Ratusan ribu warga sipil menolak untuk melarikan diri ke selatan. Hal ini karena alasan bahaya ekstrem di sepanjang rute evakuasi, kondisi kehidupan mengerikan di selatan, kekurangan makanan, dan kekhawatiran akan pengungsian permanen.
