Sekjen PBB desak Negara-negara tak Terintimidasi Israel
Israel mengebom Menara Mushta di Gaza dok.anadoluagency
NEW YORK — Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak negara-negara untuk tidak terintimidasi oleh ancaman Israel yang mencaplok Tepi Barat, sebagai tanggapan atas meningkatnya seruan untuk negara Palestina.
“Kita tidak boleh merasa terintimidasi oleh risiko pembalasan,” kata Guterres melansir the National.
Perang Israel, perluasan permukiman dan meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, memicu gelombang dukungan untuk solusi dua negara. Langkah ini diambil untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade.
Sepuluh negara, termasuk Inggris, Prancis, Kanada, Australia, Portugal, dan Belgia, diperkirakan akan secara resmi mengakui negara Palestina saat negara-negara anggota PBB bersidang untuk Sidang Umum tahunan. Pertemuan lebih dari 140 kepala negara dan pemerintahan tersebut kemungkinan akan didominasi oleh masa depan Palestina dan perang di Gaza.
“Orang-orang mengatakan solusi dua negara itu sulit. Tetapi apa alternatifnya? Solusi satu negara di mana jutaan warga Palestina akan diusir atau berada di bawah sistem penaklukan dan diskriminasi tanpa hak? Apakah itu dapat diterima di abad ke-21? Saya pikir tidak,” kata dia.
“Dengan atau tanpa melakukan apa yang kita lakukan, aksi-aksi ini akan terus berlanjut, dan setidaknya ada peluang untuk memobilisasi komunitas internasional guna menekan agar aksi-aksi ini tidak terjadi,” lanjut dia.
Guterres menyatakan kengeriannya atas situasi di Gaza setelah hampir dua tahun perang di wilayah Palestina tersebut.
“Apa yang kita saksikan di Gaza sungguh mengerikan,” kata dia.
