4 Oktober 2025

Ini Langkah BGN dalam Insiden Keracunan MBG

0
Ini Langkah BGN dalam Insiden Keracunan MBG

Makan Bergizi Gratis (MBG) dok.indonesiagoid

JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas insiden keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah pada Jumat (26/9/2025). Selanjutnya BGN mengambil langkah investigasi atas kasus ini.

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.

“Dari hati yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh SPPG di Indonesia. Saya seorang ibu, melihat anak-anak sampai harus digotong ke puskesmas sangat menyedihkan,” kata Nanik mengutip laman kantor Berita Antara.

Di samping itu, BGN membentuk dua tim investigasi yang terdiri atas gabungan Polri dan Badan Intelijen Nasional (BIN), serta tim independen yang melibatkan para ahli untuk menangani kasus keracunan dalam program MBG.

Dia mengatakan, pihaknya melalui Deputi Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas) BGN bekerja sama dengan Kepala BIN dan Kapolri, serta lembaga terkait, seperti Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan investigasi terhadap kasus keracunan dalam menu MBG tersebut.

“Di tim investigasi ini kita bentuk dua. Dari dalam ada Deputi Tauwas, itu pemantauan dan pengawasan, nanti akan bekerja sama, di situ ada Kepolisian, BIN, Dinkes, BPOM, dan juga pemda setempat untuk mengadakan investigasi,” kata Nanik.

Nanik mengaku sudah berkoordinasi dan meminta bantuan kepada BIN dan Polri untuk meninjau penyebab keracunan MBG dari berbagai sisi, selain dari masalah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi penyebab utama.

“Saya minta gini. Apapun harus dilihat dari berbagai sisi. Kan dari SOP kami melakukan perbaikan. Tapi, kemudian saya, kebetulan Kepala BIN kan nelfon, pokoknya saya minta BIN turun sekarang. Kan dari kepolisian sekarang udah turun,” kata dia.

Adapun BGN mencatat ada 70 kasus keracunan sepanjang Januari hingga September 2025, dengan jumlah total 5.914 penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terdampak.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bandung Barat juga telah menetapkan kasus dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa usai menyantap MBG di Kecamatan Cipongkor sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Selasa (23/9/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *