4 Oktober 2025

Kekurangan MBG, Prabowo sebut Sangat Kecil dari Skala Program

0
5647WhatsApp_Image_2025-09-29_at_2.49.25_PM

Presiden RI Prabowo Subianto dok.setneg

JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto mengakui masih ada tantangan di lapangan terkait program Makan Bergizi Gratis(MBG). Termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan, namun jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan skala program.

“Tingkat penyimpangan yang tercatat hanya 0,00017 persen dari seluruh distribusi,” kata Prabowo mengutip laman Setneg.

“Ini tidak membuat bahwa kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia,” lanjut Kepala Negara.

Selanjutnya, Prabowo mencontohkan pengalaman Brasil yang membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Dia mengatakan, Indonesia dalam waktu kurang dari satu tahun sudah mampu menjangkau 30 juta penerima.

“Ada kekurangan? Ada. Tapi manfaatnya sangat-sangat besar. Banyak elit tidak menyadari bahwa masih ada rakyat kita yang makan nasi hanya dengan garam. Kini kita bisa memberi sesuatu yang mereka butuhkan,” ucap Presiden.

Selain manfaat langsung bagi penerima, program ini juga memberi dampak besar terhadap perekonomian rakyat. Kebutuhan bahan pangan untuk program ini berasal dari desa dan kecamatan, sehingga petani dan peternak memiliki pasar yang terjamin. 

“Dengan program makan bergizi ini menjadi strategis, menjadi sesuatu yang di luar ekspektasi kita. Ternyata dengan makan bergizi ini kita bisa menciptakan lapangan di awal tahun depan, Januari-Februari, 1,5 juta lapangan kerja baru. Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat, bahwa tiap hari kita butuh telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, kita butuh ayam, kita butuh bahan-bahan dari kampung-kampung itu sendiri, dari kecamatan-kecamatan itu sendiri,” papar Presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *