4 Oktober 2025

Trump Umumkan sejumlah Poin untuk Mengakhiri Perang di Gaza

0
thumbs_b_c_dc98bd87854c187678dd344c340db455

Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait diakhirnya perang Gaza dok.anadoluagency

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Senin (29/9/2025) mengumumkan rencana untuk mengakhiri akhirnya perang di Gaza, Palestina. Menurut dia, terdapat 20 poin yang jika dilaksanakan, akan mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza.

“Sore ini, setelah konsultasi ekstensif dengan teman-teman dan mitra kami di seluruh kawasan, saya secara resmi merilis prinsip-prinsip perdamaian kami, yang harus saya akui sangat disukai rakyat,” kata Trump melansir Anadolu Agency.

Trump mengatakan, Hamas tetap menjadi satu-satunya pihak yang belum menerima proposalnya. Meskipun tidak jelas apakah kelompok Palestina tersebut menerimanya sebelum dipublikasikan secara resmi oleh Gedung Putih.

“Semua orang telah menerimanya, tetapi saya merasa kami akan mendapatkan jawaban positif. Tetapi jika tidak, seperti yang Anda ketahui, Bibi, Anda akan mendapatkan dukungan penuh kami untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan,” kata dia, merujuk pada Netanyahu dengan nama panggilannya.

“Semua orang memahami bahwa hasil akhirnya haruslah penghapusan segala bahaya yang mengancam di kawasan ini, dan bahaya itu disebabkan oleh Hamas,” lanjut dia.

Adapun Israel telah melancarkan kampanye hampir dua tahun di Gaza. Ini dilakukan dengan dukungan diplomatik dan militer yang tak tergoyahkan dari pemerintahan Biden dan Trump.

Dukungan tersebut mencakup penyediaan peralatan militer ofensif tanpa hambatan. Termasuk enam kali penggunaan hak veto AS untuk menghentikan tindakan di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.

Sementara lebih dari 66 ribu warga Palestina telah meninggal, kebanyakan dari mereka perempuan dan anak-anak. Daerah kantong tersebut sebagian besar telah hancur menjadi puing-puing yang mengakibatkan pengungsian massal, kekurangan akut kebutuhan sehari-hari, serta penyebaran penyakit.

Rencana presiden AS tersebut membayangkan transformasi Gaza menjadi zona bebas teror yang terderadikalisasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya. Sekaligus memastikan daerah kantong tersebut akan dibangun kembali untuk kepentingan rakyat Gaza.

Berdasarkan rencana tersebut, jika kedua belah pihak menyetujui proposal ini, perang akan segera berakhir. Pasukan Israel akan mundur ke posisi yang disepakati.

Selama proses ini, semua operasi militer akan ditangguhkan. Garis pertempuran akan dibekukan hingga persyaratan yang diperlukan untuk penarikan bertahap terpenuhi.

Dalam waktu 72 jam setelah Israel menerima proposal ini, semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, harus dikembalikan.

Setelah pembebasan sandera, Israel akan membebaskan 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan setelah 7 Oktober 2023. Untuk setiap sandera Israel yang jenazahnya dikembalikan, Israel akan mengembalikan jenazah 15 warga Gaza yang meniggal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *