Definisi Salaf

dok.muslimpro
— Menurut bahasa, Salaf (السلف) artinya yang terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua dan lebih utama. Salaf berarti para pendahulu. Jika dikatakan (سلف الرَّجُلِ ) salaf seseorang, maksudnya kedua orang tua yang telah mendahuluinya.
Mengutip Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah,
Menurut istilah (terminologi), Salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari ummat (Islam) ini, yang terdiri dari para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan para Imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh Allah, sebagaimana sabda Rasulullah :
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُوْنَهُمْ.
“Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in).” (Sahih. Al-Bukhari dan Muslim)
Menurut al-Qalsyani: “Salafush Shalih adalah generasi pertama dari ummat ini, yang pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk Nabi dan menjaga Sunnahnya. Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya …”
Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata di dalam kitabnya, al-‘Aqidatul Islamiyyah bainas Salafiyyah wal Mu’tazilah: “Penetapan istilah Salaf tidak cukup dengan hanya dibatasi waktu saja, bahkan harus sesuai dengan Alquran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (tentang aqidah, manhaj, akhlaq dan suluk).
Barang siapa yang pendapatnya sesuai dengan Alquran dan As-Sunnah mengenai aqidah, hukum dan suluknya menurut pemahaman Salaf, maka ia disebut Salafi meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya.
Sebaliknya, barang siapa pendapatnya menyalahi Alquran dan As-Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi meskipun ia hidup pada zaman Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
Penisbatan kata Salaf atau as-Salafiyyûn bukanlah termasuk perkara bid’ah, akan tetapi penisbatan ini adalah penisbatan yang syar’i karena menisbatkan diri kepada generasi pertama dari ummat ini, yaitu para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
Ahlus Sunnah wal Jama’ah dikatakan juga as-Salafiyyûn karena mereka mengikuti manhaj Salafush Shalih dari Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
Kemudian setiap orang yang mengikuti jejak mereka serta berjalan berdasarkan manhaj mereka di sepanjang masa, mereka ini disebut Salafi, karena dinisbatkan kepada Salaf. Salaf bukan kelompok atau golongan seperti yang difahami oleh sebagian orang, tetapi merupakan manhaj (sistem hidup dalam beraqidah, beribadah, berhukum, berakhlak dan yang lainnya) yang wajib diikuti oleh setiap Muslim.
Jadi, pengertian Salaf dinisbatkan kepada orang yang menjaga keselamatan aqidah dan manhaj menurut apa yang dilaksanakan Rasulullah dan para Sahabat sebelum terjadinya perselisihan dan perpecahan.
Baca juga: Bertambah dan Berkurangnya Iman