21 Oktober 2025

Tentara Israel Bakal Mundur, Namun Kuasai 53 persen Gaza

0
Tentara Israel Bakal Mundur, Namun Kuasai 53 persen Gaza

Serangan Udara Israel di Gaza dok.anadoluagency

TEL AVIV — Menurut media Israel, kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Israel dan kelompok Palestina Hamas akan ditandatangani secara resmi dalam sebuah upacara pada siang hari waktu setempat (09.00GMT) di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Kamis (9/10/2025).

Saluran 14 Israel menyatakan, bahwa upacara penandatanganan resmi akan berlangsung. Sementara proses pertukaran tahanan antara kedua belah pihak akan dimulai dalam 72 jam setelah upacara tersebut.

Melansir Anadolu Agency, Beberapa media menyatakan, bahwa gencatan senjata akan segera dimulai setelah upacara penandatanganan resmi. Sedangkan sumber lain melaporkan bahwa gencatan senjata akan dimulai dalam 72 jam setelah upacara penandatanganan resmi.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, bahwa Kabinet Keamanan dijadwalkan bertemu pada pukul 15.00 (12.00GMT). Hal ini untuk menyetujui pembebasan tahanan Palestina, dengan imbalan pembebasan sandera hidup dalam kerangka tahap pertama rencana tersebut.

Kementerian Israel menyebutkan, setelah pertemuan Kabinet, pemerintah akan mengadakan pertemuan.

“Pada tahap ini, pemerintah tidak akan meratifikasi sisa ketentuan kesepakatan,” sebutnya.

“Setelah persetujuan pemerintah, tentara Israel akan mulai mundur ke garis yang disepakati dengan Hamas dalam rencana tersebut, dan proses penarikan akan selesai dalam waktu 24 jam,” lanjut kementerian tersebut.

Menurut pernyataan tersebut, tentara Israel akan mundur dari Kota Gaza, sambil tetap menguasai 53 persen wilayah Gaza.

Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, 20 sandera yang masih hidup diperkirakan akan dibebaskan dalam satu tahap. Hamas menyatakan, bahwa lokasi sembilan dari 28 jenazah masih belum diketahui.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan kepada keluarga sandera Israel pada Kamis bahwa semua sandera Israel akan dibebaskan pada 13 Oktober. Sementara ia belum menjelaskan apakah proses pembebasan akan mencakup jenazah para sandera yang telah meninggal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *