16 November 2025
Consider-Allah-When-You-Sin

dok.aboutislam

— Belakangan, lagu dari Tanah air dengan lirik berandai memiliki sembilan nyawa banyak digandrungi oleh masyarakat. Bagaimana Islam memandang perumpamaan tersebut?

“‘Kalau ada sembilan nyawa, mau bersamamu saja semuanya’. Kedengarannya puitis, tapi hati-hati kalimat seperti ini bukan cuma salah secara logika, melainkan juga bisa menyimpang secara aqidah,” kata Pendakwah dengan gelar Doktor jurusan Aqidah lulusan Universitas Islam Madinah (UIM), Ustadz Dr. Abdullah Roy, melalui Instagram

Ustadz Dr Abdullah Roy mengatakan, dalam Islam, nyawa hanya satu. Diciptakan, diambil, dan dikembalikan oleh Allah Ta’ala semata.

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk ayat dua)

“Mengucapkan ‘kalau ada sembilan nyawa’ termasuk bentuk berandai-andai (lau) yang dilarang Nabi shallallahu alaihi wasallam karena dapat menumbuhkan sikap tidak ridha terhadap takdir dan membuka pintu setan,” kata Ustadz Dr Abdullah Roy.

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, “Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”. Tetapi katakanlah, “Qadarullah wa ma sya-a fa’al” (hal ini telah ditakdirkan Allah dan Allah berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya). Karena ucapan “seandainya” akan membuka pintu perbuatan syaitan”. (HR. Muslim)

Ustadz Dr Abdullah Roy menjelaskan, kalimat seperti ini kelihatannya sepele, tapi bisa mengandung makna:

  1. Tidak yakin dengan takdir Allah
  2. Mengkhayalkan kekuasaan selain milik Allah
  3. Menggambarkan manusia bisa hidup di luar ketentuan-Nya

“Ganti kalimat berandai-andai dengan doa dan ketundukan. Bukan ‘kalau ada sembilan nyawa’, tapi ‘semoga Allah beri aku kekuatan untuk taat sampai akhir hayat’,” kata Ustadz Dr Abdullah Roy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *