Jurnalis Palestina jadi Sasaran Israel
Jurnalis Palestina, Mahmoud Wadi jadi korban serangan Israel pada Selasa (2/12/2025) dok.anadoluagency
GAZA — Seorang jurnalis Palestina meninggal dalam serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada Selasa (2/12/2025). Serangan tetap terjadi meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang disponsori oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Melansir Anadolu Agency, sumber medis menyatakan, bahwa jurnalis foto Mahmoud Wadi meninggal dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Khan Younis tengah. Adalah wilayah yang tidak termasuk dalam zona kuning yang dikuasai Israel.
Di samping itu, tidak ada pernyataan resmi dari Kantor Media Pemerintah Gaza mengenai pembunuhan tersebut.
Menurut angka terbaru yang dipublikasikan oleh kantor tersebut pada akhir Oktober, Israel telah membunuh 256 jurnalis di Gaza semenjak 8 Oktober 2023. Kematian Wadi menambah jumlah korban menjadi 257 orang.
Di sisi lain, lembaga media internasional telah berulang kali mendesak Israel untuk menghentikan serangan mematikan terhadap jurnalis Palestina di Jalur Gaza. Akan tetapi Tel Aviv mengabaikan seruan tersebut.
Warga Palestina memandang penargetan jurnalis Palestina yang disengaja oleh tentara Israel di Jalur Gaza sebagai upaya untuk menutupi kejahatannya di wilayah tersebut.
Adapun kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 10 Oktober di bawah rencana Trump untuk Gaza. Itu menghentikan serangan Israel selama dua tahun yang telah membunuh lebih dari 70 ribu warga Palestina.
Sementara Israel telah berulang kali melanggar perjanjian tersebut. Zionis menembaki warga sipil Palestina di wilayah yang tidak dikuasainya berdasarkan kesepakatan tersebut. Sementara kelompok Palestina Hamas telah mengumumkan komitmen penuhnya terhadap ketentuan perjanjian dan mendesak AS untuk menekan Israel agar mematuhinya.
