Serangan Brutal RSF Ribuan Warga Sudan Meninggal
Gambar ini diambil dari rekaman yang dirilis di akun Telegram Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter Sudan pada 26 Oktober 2025 yang menunjukkan para pejuang RSF di jalan-jalan El-Fasher di Darfur, Sudan dok.afp
NEW YORK — Sebuah laporan PBB yang dirilis pada Kamis (18/12/2025) menuduh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Sudan melakukan pembunuhan massal, penyiksaan, dan penculikan selama serangan tiga hari. Hal ini terjadi di sebuah kamp pengungsi pada April.
Melansir laman the National, setidaknya 1.013 warga sipil tewas selama serangan dari 11 hingga 13 April di kamp Zamzam. Laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB menggambarkan ini sebagai pelanggaran berat terhadap hukum hak asasi manusia internasional.
Dari mereka yang tewas, 319 dieksekusi tanpa pengadilan, baik di dalam kamp atau saat mereka mencoba melarikan diri. Beberapa dibunuh di rumah mereka selama penggeledahan rumah ke rumah oleh RSF.
Sedangkan yang lain dibunuh di pasar utama, di sekolah, pusat kesehatan, dan masjid. Lebih dari 400 ribu penduduk dari 500 ribu penduduk asli kamp tersebut kembali mengungsi akibat serangan tersebut.
Adapun Zamzam, di Darfur Utara, Sudan barat, adalah salah satu kamp pengungsi internal terbesar di negara itu.
Laporan ini muncul beberapa hari setelah investigasi oleh Lighthouse Reports, yang dilakukan bekerja sama dengan CNN. Ini mengungkap kampanye kekejaman bermotivasi etnis yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Sudan yang terutama menargetkan komunitas non-Arab.
Kedua pihak dalam perang saudara Sudan dituduh melakukan kejahatan perang. Beberapa pemimpin mereka telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan PBB.
Di samping itu, Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah Al Burhan, dikenai sanksi oleh AS dan dituduh mengizinkan pasukannya menggunakan senjata kimia. Ia telah menolak seruan gencatan senjata dan berjanji untuk terus berjuang sampai RSF dikalahkan. Pasukannya telah dikaitkan dengan tokoh-tokoh yang didukung Islam dan pengaruh di dalam aparat keamanan Sudan.
