Bencana Sumatera, 1.068 orang Meninggal-190 jiwa Hilang
Sejumlah kendaraan melintas di Tapanuli, Sumatera dok.bnpb
JAKARTA — Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis (18/12/2025) jumlah korban meninggal bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mencapai 1.068 orang.
Selain itu, sebanyak 190 orang dilaporkan hilang dan tujuh ribu jiwa terluka. Kemudian, 147 ribu rumah rusak dan 52 kabupaten terdampak.
Jumlah korban meninggal tertinggi di Agam sebanyak 187 jiwa, kemudian 169 di Aceh Utara. Selanjutnya, 131 orang meninggal di Tapanuli Tengah, dan 87 jiwa meninggal di Tapanuli Selatan.
Di samping itu, Amnesty Internasional mendorong pemerintah untuk menetapkan status Bencana Nasional Sumatera-Aceh. Hal ini disampaikan dalam surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto.
Mengutip laman resminya, Amnesty International menyampaikan keprihatinan mendalam atas penanganan
bencana ekologis berupa banjir bandang serta tanah longsor di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
“Kami menilai krisis ini telah membawa dampak kemanusiaan yang luar biasa, dan oleh karena itu pemerintah harus segera menetapkan bencana ekologis tersebut sebagai bencana nasional,” sebutnya.
Bencana ini juga berdampak pada sarana dan prasarana umum. Warga menghadapi akses jalan dan jembatan terputus, pemadaman arus listrik dan komunikasi, serta rusaknya rumah warga dan bangunan akibat banjir. Karena kondisi ini, para korban mengalami kelangkaan pangan, ancaman kesehatan dan bergantung pada bantuan warga serta solidaritas relawan.
