26 Juni 2025

Aktivis di Kapal Madleen Membawa Bantuan Gaza Dihentikan Israel

0
thumbs_b_c_6c2b844237a959144bc4bfc547754575

Aktivis yang membawa bantuan untuk Gaza di Kapal Madleen dicegat oleh Tentara Israel dok.anadoluagency

GAZA — Tentara Israel menculik para aktivis di atas kapal bantuan Madleen yang menuju Gaza pada Ahad (8/6/2025) malam. Hal ini disampaikan Freedom Flotilla Coalition.

“SOS! Para relawan di ‘Madleen’ telah diculik oleh pasukan Israel,” sebut LSM internasional yang mengorganisasi misi tersebut di Telegram, dilansir Anadolu Agency.

Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese turur menghubungi kapten kapal melalui telepon. “Pada saat kapal dicegat, tidak ada yang terluka, kapten meminta saya untuk merekam,” kata dia.

Dia melaporkan, telah mendengar tentara Israel berbicara di latar belakang sebelum sambungan terputus.

“Saya kehilangan koneksi dengan kapten saat dia memberi tahu saya bahwa ada kapal lain yang mendekat,” ucapnya.

Sebelumnya, menurut Freedom Flotilla Coalition pasukan angkatan laut Israel menaiki Madleen di perairan internasional. Kemudian menyebut, komunikasi dengan kapal tersebut telah terputus.

Di samping itu, rekaman langsung sebelumnya menunjukkan kapal-kapal Israel mengelilingi kapal. Selanjutnya, tentara Israel memerintahkan para aktivis di atas kapal untuk mengangkat tangan mereka.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan angkatan laut memerintahkan Madleen untuk mengubah arah, karena pendekatannya terhadap daerah terlarang.

Adapun sebagai bagian dari misi terbaru yang diselenggarakan oleh Freedom Flotilla Coalition, kapal layar sepanjang 18 meter Madleen berlayar menuju Gaza pada 1 Juni dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Catania, Sisilia, Italia. Hal ini dilakukan untuk menghancurkan blokade di Gaza, dan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut.

Sebanyak 12 orang berada di atas kapal Madleen. Ini termasuk 11 aktivis dan satu jurnalis. Di antara mereka adalah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, Anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan, Yasemin Acar dari Jerman, Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi dan Reva Viard dari Prancis; Thiago Avila dari Brasil, Suayb Ordu dari Turki, Sergio Toribio dari Spanyol, Marco van Rennes dari Belanda, dan Omar Faiad, jurnalis Aljazirah Mubasher, juga dari Prancis.

Kapal tersebut membawa berbagai perlengkapan yang sangat dibutuhkan warga Gaza. Ini termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk sanitasi wanita, peralatan desalinasi air, perlengkapan medis, alat bantu jalan, dan prostetik anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *