Amalan Setara Haji

Menghadiri Majelis Ilmu dok.islamicrelief
JAKARTA — Pergi haji ke Baitullah merupakan impian setiap muslim. Akan tetapi, bagi muslim yang belum memiliki kemampuan untuk menunaikannya, terdapat beberapa amalan setara haji.
Melalui pesan singkat, Pendakwah Lulusan Markaz Dakwah Syeikh Utsaimin, Unaizah, Qasim, Arab Saudi 2004-2008, Ustadz Abu Ubaidah menjelaskan sejumlah amalan setara haji, berikut di antaranya:
- Melakukan rangkaian ibadah seusai salat subuh
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Barangsiapa yang salat subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir memuji Allah hingga terbit matahari, kemudian salat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan: Sempurna..sempurna..sempurna. (HR. Tirmidzi 586, al-Bazzar 9314, dan dihasankan al-Albani).
- Menghadiri Taman Surga Di Masjid
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َمَنْ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ فَلَهُ أَجْرُ حَاجٍّ تَامِّ الْحِجَّةِ
Siapa yang berangkat ke masjid sore hari, tidak memiliki tujuan apapun selain untuk belajar agama atau mengajarkannya, maka dia mendapatkan pahala orang yang berhaji sempurna hajinya. (HR. Hakim 311 dan dinilai oleh ad-Dzahabi: Sesuai syarat Bukhari. Hadis ini juga dinilai shahih oleh Imam al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, no. 86).
- Menjaga Salat Jamaah beserta adab-adabnya
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ
”Barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk salat jamaah dalam keadaan telah bersuci, maka pahalanya seperti pahala orang berhaji dalam keadaan ihram. Dan barangsiapa beranjak untuk melakukan salat Dhuha dan tidak ada yang menyebabkan dia keluar (dari rumahnya) kecuali untuk salat Dhuha maka pahalanya seperti pahala orang yang umrah. (HR. Abu Dawud 558 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih At Targhib wat Tarhib 670).
- Umrah di bulan Ramadan
Hal itu karena berkumpulnya keutamaan waktu dan tempat.
Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda:
عمرة في رمضان تعدل حجة معي
“Umroh di bulan Ramadhan itu pahalanya sepadan dengan haji – dalam riwayat lain, haji bersamaku.” (HR Muslim)
- Berbakti kepada orang tua
Abu Ya’la meriwayatkan dengan sanad yang hasan bahwa ada seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata : “Saya ingin ikut berjihad tapi saya tidak mampu.”
Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bertanya : “Apakah orang tuamu ada yang masih hidup?”
Dia menjawab, “ibuku (masih hidup). Lalu Nabi bersabda:
“Tunjukkan kepada Allah baktimu kepada ibumu, karena jika kamu telah melakukannya maka kamu seperti orang yang berhaji, umrah dan berjihad.