Antara Doa dan Qadha

dok.unsplash
JAKARTA — Takdir setiap manusia telah ditetapkan 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi. Bagaimana dengan berdoa, apakah bertentangan dengan qadha yang telah ditetapkan?
Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, Seorang hamba berkata, ‘Bagaimana mungkin aku berdoa sementara semua urusanku telah ditentukan sebelumnya?’
Doa tidak bertentangan dengan qadha. Seseorang berdoa karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menentukan bahwa dia akan terhindar dari suatu hal karena berdoa. Atau, Allah Subhanahu wa Ta’ala menentukan hal tersebut dan juga menentukan bahwa dia akan berdoa. Maka, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghilangkan hal tersebut darinya.
Misalnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan anakmu tidak lulus. Dia juga menakdirkan bahwa kamu berdoa agar anakmu lulus. Oleh karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala meluluskan anakmu. Atau kamu akan berkata, ‘Bagaimana mungkin aku akan berdoa untuk anakku agar ia lulus sementara ia telah ditakdiran tidak lulus. Kan tidak ada gunanya? ‘
Maka berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena Dia telah menakdirkan bahwa kamu berdoa kepada-Nya lalu anakmu lulus. Rasulullah ﷺ telah bersabda,
إن القضاء والدعاء يعتلجان بين السماء والأرض
“Sesungguhnya qadha dan doa saling berbenturan antara langit dan bumi.” (HR Hakim)
Doa ingin mengubah qadha, sementara qadha ingin turun pada doa. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian memenangkan doa di atas qadha.
Baca juga: Empat penghalang terkabulnya Doa
Jadi, seseorang harus berdoa. Jangan pernah merasa putus asa terhadap rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Perbanyaklah doa karena ia tidak bertentangan dengan qadha. Akan tetapi, qadha bisa dirubah dengan qadha yang lain. Atau, qadha bisa diperingan dan bisa berupa pahala atau balasan.
Akhirnya, Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, panjatkanlah doa,
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah ayat 201)
Sementara itu, salah satu waktu terkabulnya doa yakni antara azan dan iqamah. Hal ini sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Nasai. Jika seorang muazin telah mengumandangkan azan, perbanyaklah berdoa. Dan memohonlah agar doamu diterima oleh-Nya dan Dia memberikan apa yang kamu harapkan.
Baca juga: Waktu Terkabulnya Doa