21 Oktober 2025

AP, Reuters Menuntut Israel atas Kematian Jurnalisnya

0
thumbs_b_c_2207fa7c3cf1cd514cb3a6b51820a53e

Upacara pemakaman diadakan di halaman Rumah Sakit Nasser untuk jurnalis pada Senin (25/8/2025) dok.anadoluagency

LONDON — Associated Press (AP) dan Reuters pada Selasa (26/8/2025) menuntut pertanggungjawaban tentara Israel atas serangan udara di rumah sakit, Gaza selatan. Serangan tersebut membunuh 20 orang, termasuk lima jurnalis, dan tiga di antaranya bekerja untuk kedua kantor berita tersebut.

Adapun tuntutan pertanggungjawaban disebutkan dalam surat bersama kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan para pejabat senior. Redaktur Eksekutif AP, Julie Pace, dan Pemimpin Redaksi Reuters, Alessandra Galloni mengungkapkan kemarahannya.

Mereka menyatakan kemarahan, karena jurnalis independen termasuk di antara yang meninggal dalam serangan pada Senin (25/8/2025) di Kompleks Medis Nasser, Khan Younis. Sebuah fasilitas sipil yang dilindungi oleh hukum internasional.

“Jurnalis visual lepas Mariam Abu Dagga dan Moaz Abu Taha masing-masing bekerja untuk AP dan Reuters, serta media lain selama perang. Juru kamera Hussam al-Masri, seorang kontraktor Reuters, juga meninggal, sementara fotografer Hatem Khaled, kontraktor Reuters lainnya, terluka,” tulis para editor, melansir Anadolu Agency.

Mereka menekankan, para jurnalis hadir dalam kapasitas profesional mereka, dan mendokumentasikan perang. Ini terjadi pada saat Israel telah melarang wartawan asing memasuki Gaza.

Di samping itu, tentara Israel mengakui serangan tersebut. Mereka mengklaim tidak menargetkan jurnalis, dan mengatakan telah membuka penyelidikan internal.

Akan tetapi kedua editor tersebut menyuarakan keraguannya. Mereka mengatakan, investigasi Israel sebelumnya jarang menghasilkan kejelasan atau akuntabilitas. Mereka juga mempertanyakan apakah Israel sengaja menargetkan siaran langsung untuk menekan informasi.

“Menyerang sebuah rumah sakit, diikuti oleh serangan kedua saat jurnalis dan tim penyelamat sedang merespons, menimbulkan pertanyaan mendesak tentang apakah kewajiban internasional untuk melindungi warga sipil dan jurnalis telah ditegakkan,” demikian bunyi surat tersebut.

Di samping itu, tuntutan ini muncul di tengah kemarahan publik setelah pembantaian di rumah sakit tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan para korban termasuk pasien, tenaga kesehatan, kru pertahanan sipil, dan staf media.

Di antara mereka yang meninggal adalah juru kamera TV Palestina Hussam al-Masri, fotografer Aljazirah Mohammad Salama. Selanjutnya, jurnalis foto Mariam Abu Dagga, jurnalis Moaz Abu Taha, dan reporter lepas Ahmed Abu Aziz.

Kemudian Jurnalis lain, Hassan Douhan, seorang reporter harian Al-Hayat Al-Jadida, juga meninggal. Untuk itu jumlah keseluruhan jurnalis yang meninggal semenjak Oktober 2023 menjadi 246 orang.

Baca juga: Serangan Terbaru Israel, Lima Jurnalis Meninggal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *