Apa Penyebab Harga Emas Naik?

Emas Batangan dok.anadoluagency
ANKARA — Kepala ekonom di IS Portfoy yang berbasis di Turki, Hande Sekerci mengatakan, Kebijakan perdagangan proteksionis Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menyebabkan harga emas naik karena ketidakpastian dan ketegangan yang terus-menerus. Hal ini disebut memutus korelasi negatif antara emas dan suku bunga riil AS.
“Harga emas yang memecahkan rekor berturut-turut seharusnya biasanya bergerak secara terbalik dengan suku bunga riil AS,” kata Sekerci dilansir dari Anadolu Agency.
Dia mengatakan, harga emas biasanya bergerak secara terbalik. Ini dikenal sebagai berkorelasi negatif, terhadap suku bunga riil AS. Sementara emas telah bergerak naik, mencapai 3.500 dolar AS (Rp 59 juta) per ons pada Selasa (22/4/2025).
Semenjak kemenangannya dalam pemilihan presiden, masa jabatan kedua Trump telah membawa suasana ketidakpastian. Adalah dengan pembatasan imigrasi, tarif, dan pemotongan pajak untuk orang kaya, sehingga meredam selera risiko di pasar.
Pada saat yang sama, emas terus memecahkan rekor dengan permintaan ‘safe haven‘ (aset investasi stabil di tengah ketidakpastian) dari investor dan bank sentral.
Dia melanjutkan, ketika suku bunga riil diperkirakan turun, emas diantisipasi akan naik, dan sebaliknya. “Untuk waktu yang lama, emas memutus korelasi ini dan menjadi logam mulia yang dapat memperoleh dukungan dari ketidakpastian yang konstan,” kata dia.