Benarkah Migran Indonesia Dilarang Bekerja di Jepang?
Tokyo, Jepang dok.tokyo
JAKARTA — Beredar informasi di media sosial terkait pekerja Indonesia tidak akan diperbolehkan bekerja di Jepang akibat kerusakan yang ditimbulkan sejumlah oknum. Namun kabar tersebut dibantah oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.
“Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo, tidak ada kebijakan penutupan sama sekali,” kata Karding mengutip laman Kementerian Perlindungan Pekerja Migran.
Dia membantah kabar yang menyebut pemerintah Jepang akan menutup akses bagi pekerja migran asal Indonesia. Menurut dia, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Karding menjelaskan, isu ini mencuat setelah tiga warga negara Indonesia (WNI) tersangkut masalah hukum di Jepang. Namun, Karding mengatakan, mereka bukan pekerja migran resmi, satu orang merupakan peserta magang, dan dua lainnya adalah turis.
“Jadi tidak ada kaitannya dengan program penempatan pekerja migran yang resmi,” kata dia.
Karding melanjutkan, Pemerintah Indonesia, menghormati proses hukum yang berlaku di Jepang, namun tetap berkomitmen menjaga citra baik pekerja migran Indonesia di mata dunia.
“Jangan sampai gara-gara kasus individu, peluang ribuan pekerja migran lain yang sudah resmi jadi tertutup. Ini tidak adil,” kata dia.
Dia juga mengimbau masyarakat, termasuk para influencer, untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi, terutama isu yang sensitif dan belum diverifikasi.
“Jangan sampai unggahan yang tidak akurat menimbulkan keresahan, dan merugikan calon pekerja migran kita yang sudah bersiap berangkat,” kata Karding.
