14 September 2025
UZLQA4FEANKWRFRXMCCCEZ6GH4

Kerusuhan di Nepal dok.reuters

KATHMANDU — Demonstrasi mematikan di Nepal selama dua hari menyebabkan Perdana Menteri K.P. Sharma Oli mengundurkan diri. Negara Himalaya ini diguncang demo akibat larangan penggunaan media sosial, dan anti korupsi.

Melansir Reuters, pada Rabu (10/9/2025) tentara menjaga parlemen Nepal, dan berpatroli di jalan-jalan yang sepi di Kathmandu. Protes selama dua hari berlangsung pada Senin (8/9/2025) dan Selasa (9/9/2025).

Pada Senin, 19 orang tewas saat polisi menembakkan gas air mata, dan peluru karet untuk mengendalikan massa. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan Nepal menyampaikan, korban tewas akibat protes telah meningkat menjadi 25 orang hingga Rabu. Sementara sebanyak 633 orang terluka.

Di samping itu, bagian luar gedung Parlemen Nepal hangus setelah para pengunjuk rasa membakarnya pada Selasa. Kendaraan yang terbakar, dan logam berserakan di area sekitar parlemen.

Di sisi lain, tayangan TV menunjukkan para pemuda membersihkan beberapa bangunan yang rusak, dan membersihkan puing-puing.

“Saya telah diberitahu oleh kepala keamanan (parlemen) bahwa kebakaran telah menghancurkan seluruh infrastruktur. Tidak ada yang tersisa,” kata juru bicara majelis rendah parlemen, Ekram Giri.

Beberapa gedung pemerintah lainnya, mulai dari Mahkamah Agung hingga rumah para menteri juga dibakar massa. Ini juga termasuk kediaman pribadi Oli yang dibakar dalam protes tersebut. Kemudian, kerusuhan baru mereda setelah pengunduran diri Oli.

Juru bicara militer, Raja Ram Basnet mengatakan, kendaraan lapis baja berjaga-jaga di jalan-jalan yang sepi, dengan toko-toko dan pasar tutup. Petugas pemadam kebakaran dikerahkan di berbagai lokasi. Sementara proses pembersihan jalan juga sedang berlangsung.

“Kami berusaha menormalkan situasi terlebih dahulu. Kami berkomitmen untuk melindungi nyawa dan harta benda warga,” kata Basnet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *