16 November 2025
Consider-Allah-When-You-Sin

dok.aboutislam

— Perbuatan dosa terbagi menjadi dua macam, di antaranya dosa besar dan kecil. Perbedaan mencolok keduanya yakni terkait dengan hukuman yang diterima.

Mengutip Kitab Tauhid, berikut rincian penjelasan terkait dosa,

  1. Dosa Besar (Kabirah)

Yaitu setiap dosa yang mengharuskan adanya had di dunia atau yang diancam oleh Allah dengan neraka atau laknat atau murkaNya. Adapula yang berpendapat, dosa besar adalah setiap maksiat yang dilakukan seseorang dengan terang-terangan (berani) serta meremehkan dosanya.

Adapun had bentuk jama’nya adalah hudud, yaitu sangsi hukum atau hukuman yang sudah ditentukan jenis dan ukurannya oleh syara’, seperti rajam, cambuk 100 kali atau potong tangan dan sebagainya.

Contoh dosa besar adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihwasallam bersabda,

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوا: وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشَّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالَ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ.

“Jauhilah olehmu tujuh dosa yang membinasakan. Mereka bertanya, “Apa itu?” Beliau menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, mem-bunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada waktu peperangan, menuduh berzina wanita-wanita suci yang Mukmin dan lalai dari kemaksiatan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

  1. Dosa Kecil (Shaghirah)

Yaitu segala dosa yang tidak mempunyai had di dunia, juga tidak terkena ancaman khusus di akhirat.

Ada pula yang berpendapat bahwa dosa kecil adalah setiap kemaksiatan yang dilakukan karena alpa atau lalai dan tidak henti-hentinya orang itu menyesali perbuatannya, sehingga rasa kenikmatannya dengan maksiat tersebut terus memudar.

Contoh dosa kecil adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihwasallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الْإِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Dicatat atas bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia mendapatkannya, tidak mungkin tidak; maka dua mata zinanya adalah memandang, dua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, dua kaki zinanya adalah melangkah, dan hati adalah menginginkan dan mendambakan, hal itu dibenarkan oleh kemaluan atau didustakanya.” (HR. Muslim, no. 2657).

Baca juga: Doa penghapus Dosa sebelum Tidur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *