24 Agustus 2025
concept-of-investment-and-financial-growth-improving-economy-and-gdp-growth-increasing-wages-and-savings-growth-graph-arrow-with-percent-sign-flat-illustration-on-white-background-vector

Ilustrasi dok.vecteezy

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Edy Mahmud menyampaikan, ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (yoy).

“Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa lainnya, yaitu tumbuh 11,31 persen didorong dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi seiring dengan adanya hari besar keagamaan nasional, cuti bersama, dan libur sekolah, serta peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Edy mengutip laman Setneg.

Adapun pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah jasa lainnya sebesar 11,31 persen, diikuti oleh jasa perusahaan sebesar 9,31 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 8,52 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,04 persen.

Di sisi pengeluaran, pertumbuhan disebut terjadi pada hampir semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 10,67 persen, diikuti komponen pengeluaran lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga sebesar 7,82 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,99 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,97 persen. Komponen impor barang dan jasa, yang merupakan faktor pengurang dalam produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran, juga tumbuh sebesar 11,65 persen.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan capaian ini ditopang oleh konsumsi domestik yang solid, aktivitas investasi dan ekspor yang meningkat, aktivitas dunia usaha yang ekspansif, serta dukungan optimal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kami akan terus mengoptimalkan peranan APBN untuk terus mendukung perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi,” kata Sri.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen didukung inflasi yang terjaga di 2,18 persen. Belanja masyarakat meningkat terutama di sektor transportasi, restoran, dan akomodasi, seiring libur sekolah dan hari besar keagamaan yang disertai stimulus pemerintah seperti diskon tarif transportasi dan penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

“Sehingga pada masa libur sekolah dan hari besar keagamaan telah mampu untuk menstimulus perekonomian melalui insentif maupun signaling dari pemerintah dan support dari APBN,” kata dia.

Investasi (PMTB) mencatat kenaikan signifikan 6,99 persen, pertumbuhan tertinggi sejak triwulan II/2021. Investasi bangunan tumbuh 4,89 persen, sementara investasi mesin melonjak 25,3 persen. Realisasi investasi langsung mencapai Rp477,7 triliun, didorong pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 30,5 persen (yoy). Belanja modal pemerintah juga meningkat 30,37 persen, utamanya pada peralatan dan mesin.

“Kita harap ini menggambarkan adanya optimisme dan rencana untuk investasi ke depan, terutama ditopang dengan policy-policy pemerintah untuk mempermudah iklim usaha, deregulasi, dan memperbaiki berbagai iklim investasi di Indonesia,” kata Sri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *