El-Fasher Sudan Jadi Kota Duka
Warga Sudan dok.anadoluagency
EL-FASHER — Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Sudan memperingatkan pada Sabtu (8/11/2025) bahwa El-Fasher telah menjadi kota yang diliputi duka seiring meningkatnya serangan brutal. Hal ini membuat warga sipil terjebak dan menderita kekejaman dalam skala yang tak terbayangkan.
“Selama sepuluh hari terakhir, El-Fasher telah menyaksikan peningkatan serangan brutal. Kota ini telah menjadi kota duka,” kata Perwakilan Hak Asasi Manusia PBB di Sudan, Li Fung melansir Anadolu Agency.
“Warga sipil yang selamat dari pengepungan dan permusuhan selama 18 bulan kini harus menanggung kekejaman dalam skala yang tak terbayangkan,” lanjutnya.
Ratusan orang telah tewas, termasuk perempuan, anak-anak, dan korban luka, yang mencari perlindungan di rumah sakit dan sekolah. Seluruh keluarga dibantai saat mereka melarikan diri. Sementra yang lainnya menghilang begitu saja.
Perwakilan PBB mengatakan bahwa ribuan orang telah ditahan. Ini juga termasuk tenaga medis dan jurnalis.
“Realitas kekerasan seksual yang suram selalu ada. Ini menggambarkan bahwa tidak ada rute aman untuk meninggalkan El-Fasher dan terdapat risiko perlindungan yang serius bagi mereka yang masih terjebak di kota tersebut, termasuk lansia, penyandang disabilitas, mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis, dan korban luka,” papar Fung.
“Apa yang kita saksikan bukanlah kekacauan. Ini adalah serangan sistematis terhadap kehidupan dan martabat manusia. Serangan brutal, seringkali atas dasar etnis,” lanjut Fung.
Ia mengatakan, Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Sudan terus mendokumentasikan pelanggaran dan penyiksaan.
“Meskipun terjadi gangguan komunikasi dan akses terbatas ke sumber dan lokasi kritis, kami terus memberikan kesaksian, menyuarakan suara para penyintas, dan mendesak akuntabilitas,” kata dia.
Baca juga: Kengerian di El-Fasher Sudan
Baca juga: 150 lebih Perempuan Sudan Korban Pemerkosaan
