Filipina Umumkan Keadaan Darurat
Kerusakan yang disebabkan oleh Topan pada 4 November 2025 di Leyte, Filipina dok.anadoluagency
MANILA — Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. pada Kamis (6/11/2025) mengumumkan keadaan darurat atas kerusakan yang disebabkan oleh Topan Kalmaegi. Menurut data terbaru, topan ini telah menyebabkan 241 orang tewas dan hilang.
“Karena cakupan, katakanlah, wilayah bermasalah yang telah dilanda Tino dan akan dilanda (Topan) Uwan, ada usulan dari (dewan), yang saya setujui, bahwa kami akan menyatakan bencana nasional,” kata Marcos melansir Anadolu Agency.
Selain itu, sebanyak 114 orang telah dipastikan tewas, sementara 127 lainnya masih hilang.
Menurut pernyataan resmi dari kantor kepresidenan, keputusan tersebut dibuat dalam sebuah pengarahan di Dewan Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Nasional
Marcos mengatakan, deklarasi tersebut akan mempercepat upaya penyelamatan, bantuan, dan rehabilitasi. Selain itu ini juga memungkinkan akses yang lebih cepat ke dana darurat dan menyederhanakan proses pengadaan.
Ia melanjutkan, 10 hingga 12 wilayah diperkirakan akan terdampak oleh dua topan. Ini seiring negara tersebut juga bersiap menghadapi Topan Uwan.
Wakil juru bicara Kantor Pertahanan Sipil, Diego Mariano mengatakan, 82 orang terluka di Visayas Tengah, wilayah yang paling parah terkena dampak.
Topan dahsyat tersebut dikenal secara lokal sebagai Topan Tino. Ini merobohkan atap-atap rumah dan menumbangkan pohon serta tiang-tiang listrik, serta menyebabkan banjir besar.
Sementara lebih dari 500 ribu orang telah mengungsi, dengan lebih dari 1,4 juta orang terdampak di wilayah Visayas Tengah, termasuk sebagian Provinsi Cebu.
