Gempa Myanmar 2.719 Orang Tewas, Di antaranya 700 Muslim

Gempa bumi mengguncang Myanmar dan Thailand dok.anadoluagency
NAYPYIDAW — Kepala junta Myanmar, Min Aung Hlaing pada Selasa (1/4/2025) mengatakan, jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda pada Jumat (28/3/2025) telah mencapai 2.719. Dilaporkan 700 di antara korban meninggal yakni muslim yang tengah menjalankan salat di masjid.
Melansir laman Anadolu Agency, menanggapi bencana tersebut, Myanmar telah mengumumkan tujuh hari berkabung nasional pada Senin (31/3/2025). Seiring berjalannya waktu dan ratusan orang masih belum diketahui keberadaannya, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Di Thailand, yang juga terkena dampak gempa bumi, pihak berwenang melaporkan bahwa 20 orang dipastikan meninggal. Sementara puluhan orang masih hilang.
Di sisi lain, Human Rights Watch mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang mendesak junta militer Myanmar untuk mengizinkan akses segera dan tanpa batas ke bantuan kemanusiaan bagi para penyintas gempa bumi. Mereka juga meminta untuk menghapus segala pembatasan yang menghalangi upaya bantuan darurat.
Selain itu, Myanmar juga melakukan hening cipta selama satu menit pada Selasa untuk menghormati para korban gempa bumi.
Sementara Negara-negara dan organisasi, termasuk Rusia, India, Tiongkok, Thailand, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan spesialis, serta bantuan kemanusiaan.
Perdana Menteri Pakistan, Muhammad Shehbaz Sharif juga berbicara dengan pemimpin junta Myanmar pada Selasa dan menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa. Sharif mengatakan bahwa negaranya akan mengirimkan sekitar 70 ton barang bantuan ke Myanmar.
Sekitar 700 Muslim juga dilaporkan tewas pada Senin di masjid-masjid yang runtuh akibat gempa bumi yang terjadi saat salat.