Israel Terus Menolak Ketersediaan Bahan Bakar di Rafah

Kondisi Gaza setelah serangan Israel dok.anadoluagency
WASHINGTON — PBB menyatakan pada Rabu (11/6/2025), otoritas Israel telah menolak 29 dari 35 upayanya untuk mengakses stok bahan bakar di Rafah semenjak 13 April. PBB memperingatkan, kekurangan bahan dapat meruntuhkan infrastruktur penting di seluruh Jalur Gaza.
“Kekurangan bahan bakar yang mudah diakses dapat memaksa lebih banyak fasilitas kesehatan, air, dan sanitasi tutup,” kata juru bicara PBB Farhan Haq, mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), melansir Anadolu Agency.
“Ini dapat memengaruhi program yang paling mendasar. Vaksin, misalnya, membutuhkan bahan bakar untuk sistem rantai dingin,” lanjutnya.
Dia mengatakan, pada Senin (9/6/2026) Israel pada menolak 12 dari 24 permintaan koordinasi PBB untuk melaksanakan operasi kemanusiaan di Gaza. Ini termasuk misi untuk mengangkut air minum ke populasi yang rentan di Gaza utara, mengambil pasokan nutrisi dan bahan bakar penting, serta memperbaiki jalan-jalan utama di selatan.
“Antara 13 April dan Senin lalu, 29 dari 35 upaya ditolak oleh otoritas Israel. Misi pagi ini juga ditolak,” kata dia.
“Hukum humaniter internasional sangat jelas: Jika penduduk tidak mendapatkan pasokan kebutuhan pokok yang memadai untuk bertahan hidup, Israel harus menyetujui bantuan kemanusiaan dan memfasilitasinya dengan segala cara yang dimilikinya,” sebut OCHA dalam sebuah pernyataan.