‘Jika Salatnya Baik, maka Baiklah seluruhnya’
Salat dok.islamonline
— Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pernah menyampaikan amalan yang pertama kali dihisab adalah salat seseorang. Jika salatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya.
Seperti Dikutip dari Petunjuk Lengkap Tentang Shalat oleh Dr. Said bin Ali, Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Yang paling pertama dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Jika (shalatnya) baik, maka baiklah seluruh amalnya, sedangkan jika (shalatnya) buruk, maka buruklah seluruh amalnya.”
Dalam riwayat lain,
“Yang paling pertama ditanya pada seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika (shalatnya) baik, maka dia akan selamat, dan jika rusak maka rugilah dia.”
Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Awsath, 1/409, no. 532. Al-Albany berkata dalam kitabnya Silsilah al-Ahadits Ash-Shahihah: “Secara keseluruhan hadits ini shahih jika digabungkan seluruh jalur periwayatannya, wallahua’lam.” 3/346.
Dari Tamim ad-Dari radhiyallahu anhu beliau berkata secara marfu’ (Rasulullah ﷺ bersabda), “Yang paling pertama dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya, jika dia menyempurnakannya maka akan dicatat sempurna. Namun jika dia tidak menyempurnakannya, Allah berkata kepada Malaikat-Nya, “Lihatlah, apakah kalian dapatkan pada diri hamba-Ku perbuatan-perbuatan sunnah yang menyempurnakan kewajibannya.’ Kemudian setelah itu ditanya tentang zakatnya, kemudian amal ibadah lainnya akan diambil berdasarkan hal itu.”
Riwayat Abu Daud, 1/228, no. 864, 866, Ibnu Majah, 1/458, no. 1425, Ahmad, 4/65, 103, 5/377. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih al-Jami’, 2/353.
