16 November 2025
thumbs_b_c_6eef44689588d3235d59b138e291096e

Sudan dok.anadoluagency

MANAMAH — Penasihat diplomatik Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Dr. Anwar Gargash, pada Ahad (2/11/2025) mengatakan, komunitas internasional telah membuat kesalahan dengan gagal menghentikan pengambilalihan militer Sudan pada 2021.

Ia mengatakan, negara-negara tidak sampai menyebutnya kudeta. Ini dilakukan dengan harapan dapat menstabilkan Sudan setelah bertahun-tahun dikenai sanksi Amerika Serikat (AS).

“Hal pertama adalah kita semua membuat kesalahan ketika dua jenderal yang berperang dalam perang saudara saat ini menggulingkan pemerintahan sipil. Menurut pendapat saya, jika melihat ke belakang, itu adalah kesalahan yang kritis. Kita seharusnya bersikap tegas, kita semua, secara kolektif,” kata Gargash melansir laman the National.

Ia mengatakan, keputusan untuk tidak bertindak lebih tegas ketika para jenderal Sudan menggulingkan pemerintah sipil membuka jalan bagi perang saudara. Kemudian, ini menjadi meletus antara faksi-faksi militer yang bertikai.

“Yang terjadi kemudian adalah hubungan kedua jenderal tersebut memburuk dan membawa Sudan ke dalam perang saudara yang kita saksikan saat ini,” kata dia.

Perang di Sudan memasuki tahun ketiganya. Perang telah menewaskan puluhan ribu orang. Selain itu juga membuat setidaknya 13 juta orang mengungsi.

Di samping itu, sekitar 30 juta orang menghadapi kelaparan. Bencana kelaparan juga diumumkan di beberapa daerah, terutama di Darfur.

Pada September, atas undangan AS, para menteri luar negeri AS, UEA, Arab Saudi, dan Mesir bergabung untuk terlibat dalam konsultasi ekstensif mengenai perang tersebut. Sebuah proposal perdamaian baru menyerukan gencatan senjata awal selama tiga bulan. Lalu diikuti dengan kembalinya pemerintahan sipil.

Sementara itu, Dr. Gargash mengatakan, UEA sedang menggandakan dukungan kemanusiaannya untuk Sudan. “Kami melakukannya melalui rumah sakit kami di Chad dan Sudan Selatan,” kata dia.

“Semakin cepat jalur kemanusiaan tanpa hambatan dibuka untuk mendukung masyarakat di Sudan, tidak hanya di El Fasher, tetapi juga di wilayah lain, Anda akan melihat lebih banyak dukungan tidak hanya dari UEA, tetapi juga dari banyak negara,” paparnya.

Dr. Gargash mengatakan, hal ini akan dilakukan melalui Bulan Sabit Merah dan organisasi internasional.

Baca juga: Seruan Boikot UEA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *