Kematian akibat Kelaparan di Gaza terus Bertambah

Jenazah bayi Zeineb Abu Halib, yang meninggal dunia akibat malnutrisi dok.anadoluagency
GAZA — Tujuh warga Palestina lainnya, termasuk seorang anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi di Jalur Gaza pada Sabtu (2/8/2025). Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
“Situasi memburuk dengan cepat,” sebut kementerian, melansir Anadolu Agency.
Kementerian Kesehatan mencatat, kematian baru yang tercatat dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total menjadi 169 orang. Ini termasuk 93 anak-anak semenjak Oktober 2023.
Kementerian memperingatkan, krisis kemanusiaan di Gaza terus meningkat karena blokade Israel. Krisis telah berlangsung selama 18 tahun, Israel mencegah masuknya pasokan makanan, dan medis yang memadai.
Di samping itu, Kementerian menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera turun tangan. Hal ini dilakukan guna menghentikan penderitaan, dan mengirimkan bantuan mendesak.
Baca juga: Krisis Kelaparan di Gaza kian memburuk
Semenjak 2 Maret, otoritas Israel telah menutup semua perlintasan perbatasan. Selanjutnya memperparah kondisi di Gaza, seperti kelaparan di seluruh wilayah tersebut.
Sementara Israel telah menolak seruan internasional untuk gencatan senjata. Tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza semenjak 7 Oktober 2023, membunuh lebih dari 60 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Di sisi lain, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Baca juga: Kebijakan Kelaparan oleh Israel dikecam