23 Agustus 2025
Screenshot_20250807_150725_Chrome

Tangkapan layar kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam acara KSTI 2025.

BANDUNG — Presiden Prabowo Subianto turut hadir dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis (7/8/2025). Forum ini disebut menjadi penanda komitmen kuat pemerintah dalam menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu motor penggerak pembangunan nasional.

“Konvensi ini merupakan inisiatif Bapak Presiden untuk mempertemukan, mengumpulkan para peneliti dan guru besar, khususnya bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), untuk bersama-sama menyamakan visi berkontribusi memajukan bangsa dan negara Indonesia. Konvensi ini, dengan mengumpulkan lebih dari dua ribu saintis adalah sebuah momentum besar yang pertama kali dilakukan di bangsa ini,” kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, mengutip laman Presiden RI.

Adapun konvensi yang berlangsung selama tiga hari tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan ITB. Selain itu juga menjadi bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus.

Brian mengatakan, Prabowo menjadi Presiden aktif kedua yang mengunjungi ITB, setelah Soekarno. Brian menjelaskan bahwa KSTI 2025 merupakan ruang strategis yang mempertemukan kekuatan riset dan daya cipta industri dengan arah kebijakan negara, sebagai wujud tekad bersama menjadikan sains dan teknologi sebagai senjata perjuangan bangsa.

“KSTI merupakan ruang strategis untuk mempertemukan kekuatan ilmu pengetahuan, riset inovasi, dan daya cipta industri, dan juga ketegasan arah kebijakan negara. Sebagai wujud tekad kita bersama menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu senjata perjuangan bangsa,” ucapnya.

Brian mengatakan, konvensi ini diikuti oleh lebih dari 2.200 peserta, terdiri dari 1.066 peneliti unggul STEM dari seluruh Indonesia yang dipilih berdasarkan indeks produktivitas tinggi (lebih dari 15 poin), 401 rektor dan wakil rektor PTN-PTS seluruh Indonesia dan LLDP, 351 dosen STEM di Jawa Barat dan Jakarta, 26 diaspora Indonesia, 171 mahasiswa doktoral, 150 guru besar dan senat ITB, serta perwakilan dari 18 kementerian/lembaga, 15 BUMN Danantara, dan 54 industri yang memiliki hubungan riset dengan perguruan tinggi.

Sementara Prabowo menegaskan KSTI Indonesia 2025 merupakan ruang ilmiah yang harus dijaga dari politisasi. Ia menanggapi pertanyaan media mengenai sesi tertutup dalam KSTI 2025.

“Biar lebih bebas gitu ya. Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi. Ini kan kita bicara, kita bicara ilmu. Kita bicara ilmu, sains, teknologi,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *