20 Oktober 2025

KTT Perdamaian 2025, Ini yang Disampaikan Trump

0
thumbs_b_c_a5ea4337291a81670c55f5fbab1258f6

KTT Perdamaian 2025 di Mesir dok.anadoluagency

KAIRO — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan pada Senin (13/10/2025), bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Jalur Gaza. Ini terjadi setelah Israel dan Hamas bertukar tahanan.

“Bantuan kemanusiaan kini mengalir deras, termasuk ratusan truk berisi makanan, peralatan medis, dan perlengkapan lainnya, yang sebagian besar dibayar oleh orang-orang di ruangan ini. Warga sipil kembali ke rumah mereka. Para sandera telah bersatu kembali,” kata Trump dalam pertemuan puncak dengan para pemimpin dunia di Sharm el-Sheikh, Mesir, melansir Anadolu Agency

“Hari yang baru dan indah telah tiba, dan kini pembangunan kembali dimulai. Pembangunan kembali mungkin akan menjadi bagian termudah. ​​Saya pikir kita telah menyelesaikan sebagian besar bagian tersulit, karena sisanya akan berjalan bersama. Kita semua tahu cara membangun kembali, dan kita tahu cara membangun lebih baik daripada siapa pun di dunia,” lanjutnya.

Trump menyampaikan rasa terima kasihnya kepada negara-negara Arab, dan Muslim yang membantu mewujudkan terobosan ini.

Ia mengatakan, rekonstruksi Gaza harus mencakup demiliterisasi wilayah tersebut. Selain itu juga pembentukan pasukan polisi sipil baru untuk menjamin keamanan penduduknya.

“Kami juga sepakat bahwa rekonstruksi Gaza mengharuskan demiliterisasi dan pembentukan pasukan polisi sipil baru yang jujur ​​untuk menciptakan kondisi aman bagi rakyat di Gaza,” kata Trump.

Sebelumnya pada Senin, Hamas dan Israel melakukan kesepakatan pertukaran tahanan. Hal itu membebaskan ratusan tahanan Palestina dari penjara militer Ofer yang kejam, dan fasilitas penjara Israel di Gurun Negev. Semua 20 sandera Israel yang masih hidup juga dibebaskan dari penahanan.

Trump mengatakan, setibanya di fasilitas pertemuan puncak, upaya sedang dilakukan untuk menemukan jenazah para sandera yang meninggal dalam penahanan.

“Mereka tahu di mana banyak sandera berada, Anda tahu, saya kira lima atau enam orang masih di sana sekarang,” kata dia.

“Mereka sedang mencari mayat. Mereka tahu daerahnya dan tim pencarinya, dan mereka melakukannya bekerja sama dengan Israel, dan mereka akan menemukan cukup banyak mayat,” lanjutnya.

Semenjak Oktober 2023, serangan Israel telah membunuh lebih dari 67.800 warga Palestina di Gaza, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Hal ini membuat wilayah kantong itu sebagian besar tidak layak huni.

Baca juga: Hamas Bebaskan Sandera Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *