Lima Anggota DK PBB Kompak Kecam Israel

Kendaraan militer Israel berdiri di dekat perbatasan antara Israel dan Gaza, pada Ahad (10/8/2025) dok.reuters
NEW YORK — Lima anggota Dewan Keamanan PBB pada Ahad (10/8/2025) secara terbuka mengecam rencana Israel untuk menduduki Gaza.
“Kami mengecam keputusan pemerintah Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza. Rencana ini berisiko melanggar hukum humaniter internasional,” kata duta besar Slovenia untuk PBB, Samuel Zbogar, melansir Anadolu Agency.
Hal tersebut dia sampaikan dalam pernyataan bersama atas nama negaranya bersama Inggris, Prancis, Denmark, dan Yunani. Negara-negara tersebut mendesak Israel untuk segera membatalkan keputusan, dan tidak melaksanakannya. Mereka juga memperingatkan bahwa perluasan operasi militer akan membahayakan nyawa warga sipil dan para sandera yang tersisa, sekaligus melanggar hukum internasional.
“Anak-anak sekarat karena kelaparan. Kelaparan begitu parah sehingga warga sipil yang putus asa mengambil risiko terbunuh di lokasi distribusi bantuan demi memberi makan keluarga mereka,” kata Zbogar.
Negara-negara tersebut menyebut ini sebagai krisis buatan manusia. Untuk itu, ini membutuhkan tindakan segera untuk mengakhiri kelaparan dan meningkatkan bantuan ke Gaza. Mereka menuntut Israel mencabut pembatasan pengiriman bantuan, dan menghapus persyaratan visa, serta pendaftaran yang tidak masuk akal bagi LSM internasional.
Di samping itu, mereka menyerukan gencatan senjata segera. Selain itu juga pembebasan sandera, dan memajukan solusi dua negara.
Adapun Israel telah menghadapi kemarahan yang semakin besar atas perang mematikannya di Gaza. Zionis telah membunuh lebih dari 61 ribu orang semenjak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan daerah kantong tersebut, dan membawanya ke ambang kelaparan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca juga: Netanyahu: Israel menduduki Gaza sepenuhnya
Baca juga: Pendudukan Gaza Hadapi Pertentangan