4 Oktober 2025

Mahmoud Abbas Sampaikan Ini di Sidang PBB

0
afp_68d548a07d3e-1758808224

Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Sidang Umum PBB melalui tautan video dok.afp

NEW YORK — Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB pada Kamis (25/9/2025). Ia berbicara melalui tautan video, karena pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) menolak visa untuknya dan delegasinya.

Adapun seruan baru untuk negara Palestina merdeka menjadi pusat perhatian pekan ini. Pidato Abbas menjadi salah satu yang paling dinantikan.

“Saya berbicara kepada Anda hari ini setelah hampir dua tahun rakyat Palestina di Jalur Gaza menghadapi perang genosida, kehancuran, kelaparan, dan pengungsian,” ujar Abbas melalui tautan video, melansir Aljazirah.

Dia mengatakan, genosida tersebut telah dilancarkan oleh pasukan pendudukan Israel, yang membunuh dan melukai lebih dari 220 ribu warga Palestina. Korbannya mayoritas tidak bersenjata, anak-anak, perempuan, dan lansia.

“Apa yang dilakukan Israel bukan sekadar agresi. Ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang didokumentasikan dan dipantau, dan akan dicatat dalam buku-buku sejarah dan halaman-halaman kesadaran internasional sebagai salah satu bab paling mengerikan dari tragedi kemanusiaan di abad ke-20 dan ke-21,” paparnya.

Setelah menguraikan situasi di Gaza, Abbas beralih ke Tepi Barat. “Pemerintah Israel yang ekstremis terus menerapkan penyakit permukimannya melalui perluasan permukiman ilegal dan mengembangkan proyek-proyek untuk mencaplok permukiman,” kata dia.

Ia merujuk pada rencana permukiman E1 terbaru oleh Israel. “Yang akan membagi Tepi Barat menjadi dua bagian dan akan mengisolasi Yerusalem yang diduduki dari sekitarnya serta akan melemahkan pilihan solusi dua negara, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan,” ucapnya.

Selanjutnya, Abbas menyampaikan apresiasinya kepada dunia yang telah mendukung Palestina.

“Semua masyarakat dan organisasi di seluruh dunia yang berunjuk rasa mendukung hak-hak rakyat Palestina atas kebebasan dan kemerdekaan serta untuk menghentikan perang, kehancuran, dan kelaparan,” kata Abbas.

Kemudian ia mendesak agar dukungan Palestina tidak disamakan dengan antisemitisme.

“Kami menolak mencampuradukkan solidaritas dengan perjuangan Palestina dan isu antisemitisme, yang merupakan sesuatu yang kami tolak berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip kami dalam kerangka menyambut hasil Konferensi Internasional untuk Perdamaian,” ucap Abbas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *