Makna Iman

dok.sundayguardian
— Menurut bahasa iman berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah, iman adalah:
تَصْدِيقٌ بِالْقَلْبِ، وَإِقْرَارٌ بِالنِّسَانِ، وَعَمَلٌ بِالْأَرْكَانِ
“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.”
Mengutip Kitab Tauhid, ini adalah pendapat Jumhur. Dan Imam asy-Syafi’i meriwayatkan ijma’ para sahabat, tabi’in dan orang-orang sesudah mereka yang sezaman dengan beliau atas pengertian tersebut.
“Membenarkan dengan hati” maksudnya menerima segala sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah shallallahualaihiwasallam.
“Mengikrarkan dengan lisan” maksudnya, mengucapkan dua kalimah syahadat, “La ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah” (Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala).
“Mengamalkan dengan anggota badan” maksudnya, hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan meng-amalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Kaum salaf rahimahullah menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan berkurang seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih.