Malaysia jadi Mediator antara Kamboja dan Thailand

Perang antara Kamboja - Myanmar dok.reuters
KUALA LUMPUR — Malaysia bertindak sebagai mediator dalam sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan pada Ahad (27/7/2025).
“Saya berkesempatan untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri Thailand dan Kamboja. Mereka berdua sepakat bahwa tidak ada negara lain yang boleh terlibat dalam masalah ini. Mereka memiliki kepercayaan penuh pada Malaysia dan telah meminta saya untuk bertindak sebagai mediator,” kata dia melansir laman Anadolu Agency.
Ia mengungkapkan, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, dan Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai akan mengunjungi Malaysia pada Senin (28/7/2025) untuk mengupayakan penyelesaian damai atas konflik tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengonfirmasi bahwa Thailand dan Kamboja akan mengadakan pertemuan di Malaysia pada Senin.
“Saya juga sedang menunggu panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri AS (Amerika Serikat) (Marco Rubio) karena mereka ingin tahu bagaimana AS dapat membantu,” kata dia.
“Namun, saya yakin lebih baik Malaysia bertindak sebagai mediator terlebih dahulu, karena ini adalah masalah internal ASEAN, dan Malaysia, sebagai ketua ASEAN, harus memainkan peran tersebut,” lanjutnya.
Adapun perkembangan ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump pada Sabtu (26/7/2025) berbicara dengan Perdana Menteri Kamboja dan Thailand, mendesak mereka untuk memulai negosiasi gencatan senjata.
Sementara itu, Thailand melaporkan 20 kematian, termasuk enam tentara. Sedangkan Kamboja mengatakan 13 warganya, termasuk lima tentara, tewas semenjak eskalasi terbaru dimulai pada pekan lalu.
Baca juga: Ini Jumlah Korban tewas Konflik Kamboja – Thailand