Masuk Surga bersama Keluarga

JAKARTA — Cita-cita tertinggi seorang muslim yakni mencapai surganya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin menggembirakan bagi muslim adalah dapat masuk surga bersama keluarganya.

Mengutip buku Bersama Keluarga Menuju Surga oleh Yusuf Abu Ubaidah, di antara kebahagiaan seorang hamba adalah tatkala berkumpul bersama keluarga. Jika di dunia saja kita sangat bahagia jika dapat berkumpul bersama keluarga seperti pada momen lebaran misalnya, maka berkumpul dan bertemu kembali di surga tentu menjadi kebahagiaan yang sangat besar yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Ada beberapa ayat dalam Alquran yang menunjukkan bahwa kita bisa berkumpul bersama keluarga di surga namun tentu dengan syarat.

Ayat pertama, Surat Ar-Ra’d ayat: 23-24

Allah berfirman:

جَنّٰتُ عَدۡنٍ يَّدۡخُلُوۡنَهَا وَمَنۡ صَلَحَ مِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَاَزۡوَاجِهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ‌ ۖ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ يَدۡخُلُوۡنَ عَلَيۡهِمۡ مِّنۡ كُلِّ بَابٍ‌ۚ سَلٰمٌ عَلَيۡكُمۡ بِمَا صَبَرۡتُمۡ‌ فَنِعۡمَ عُقۡبَى الدَّارِؕ

“(Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang-orang yang shalih dari nenek moyang mereka, pasangan-pasangan mereka, dan keturunan mereka. Sedangkan para malaikat masuk menemui mereka dari setiap pintu (seraya berkata), Salam sejahtera atas kalian karena kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesuda-han itu.” (QS. Ar-Ra’d ayat 23-24)

Ayat ini menunjukkan bahwa manusia bisa herkumpul kembali dengan keluarganya di akhirat namun dengan syarat yaitu harus menjadi orang yang shalih dan sabar.

Ayat kedua, Surar Ghafir ayat 7-8,

Allah berfirman,

حَوۡلَهٗ يُسَبِّحُوۡنَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡ وَيُؤۡمِنُوۡنَ بِهٖ وَيَسۡتَغۡفِرُوۡنَ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا‌ ۚ رَبَّنَا وَسِعۡتَ كُلَّ شَىۡءٍ رَّحۡمَةً وَّعِلۡمًا فَاغۡفِرۡ لِلَّذِيۡنَ تَابُوۡا وَاتَّبَعُوۡا سَبِيۡلَكَ وَقِهِمۡ عَذَابَ الۡجَحِيۡمِ
رَبَّنَا وَاَدۡخِلۡهُمۡ جَنّٰتِ عَدۡنِ اۨلَّتِىۡ وَعَدْتَّهُمۡ وَمَنۡ صَلَحَ مِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَاَزۡوَاجِهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ

(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang shalih di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana (QS. Ghafir ayat 7-8)

Ayat ini mengabarkan tentang doa para Malaikat pemikul Arsy, salah satu doa mereka adalah agar penduduk surga dikumpulkan bersama keluarga mereka dan tidak mungkin para Malaikat berdoa tersebut jika itu adalah sesuatu yang mustahil.

Ayat ketiga, Surat Ath Thur ayat 21

Allah berfirman,

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَاتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُمۡ بِاِيۡمَانٍ اَلۡحَـقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَاۤ اَلَـتۡنٰهُمۡ مِّنۡ عَمَلِهِمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ‌ؕ كُلُّ امۡرِیءٍۢ بِمَا كَسَبَ رَهِيۡنٌ

Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. At-Thur ayat 21)

Ayat ini menunjukkan bahwa penduduk surga akan dikumpulkan bersama mereka dengan syarat iman agar menambah kebahagiaan untuk mereka.